Kupang (ANTARA) - Sebanyak 37 batang pipa jaringan air bersih milik PDAM Ende, Nusa Tenggara Timur hanyut terbawa banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi melanda daerah itu.

Direktur PDAM PT Tirta Kelimutu, Yustinus Sani dihubungi dari Kupang, Kamis, mengatakan bahwa akibat puluhan pipa jaringan air bersih itu terbawa banjir, kota Ende terancam mengalami krisis air bersih.

"Puluhan pipa kita terbawa banjir. Sehingga, ada sekitar empat ribuan pelanggan PDAM terancam krisis air bersih," katanya.

Baca juga: Giliran masyarakat maritim Ende-NTT terima serbuan vaksinasi TNI AL

Baca juga: Cuaca buruk, ASDP tutup rute Kupang-Sabu-Ende mulai hari ini


Ia mengatakan bahwa sejumlah pipa yang hanyut terbawa banjir itu adalah pipa bantuan dari pemerintah Hungaria atas kepedulian mereka terkait air bersih di daerah itu.

Kerugian akibat puluhan pipa tersebut terbawa arus banjir diperkirakan mencapai Rp500 juta dan nilai tersebut cukup besar.

Yustinus menambahkan, selain pipa yang hanyut terbawa arus banjir, ada sarana pendukung lainnya ikut terbawa arus banjir.

Dengan adanya kerusakan tersebut, untuk pelayanan air bersih akan dilayani oleh mobil tangki, khususnya di wilayah Roworeke.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya kekurangan pipa tersebut, mengganggu distribusi air bersih di wilayah perkotaan Ende.

Baca juga: Bandara Ende sementara aman dari banjir

"Biasanya jadwal buka air itu dua hari sekali. Tetapi, karena ada kekurangan pipa tersebut, jadwal air jalan akan dilakukan 5-6 hari sekali," tambah dia.

Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar, karena pihaknya akan berusaha memperbaiki secepatnya. Untuk jangka waktunya, ujar dia, masih menunggu cuaca di daerah itu stabil.

"Apalagi, kerusakannya cukup parah, sehingga butuh waktu untuk perbaikan," tambah dia.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022