2.000 pohon disiapkan sebagai tanaman sulam
Bandung (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Barat memaksimalkan konsep pentahelix dengan melibatkan berbagai pihak untuk dapat memenuhi target penanaman 20 juta pohon sepanjang tahun 2022.

Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Epi Kustiawan di Bandung, Jawa Barat, Selasa mengatakan 20 juta pohon itu ditargetkan untuk ditanam di wilayah yang mengalami lahan kritis guna mengantisipasi permasalahan lingkungan.

"Ini dilakukan secara pentahelix seperti tahun 2021, semua warga, semua masyarakat akan dilibatkan, sekolah, ASN, TNI Polri, akademisi, itu akan kita ajak untuk berkontribusi," kata Epi dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Menurutnya konsep pentahelix yang diterapkan pada tahun 2021 itu terbukti ampuh. Pasalnya pada tahun tersebut ada sebanyak 54 juta pohon yang tertanam guna menangani lahan kritis di Jawa Barat.

Selain menangani lahan kritis, menurutnya penanaman pohon juga dapat berguna untuk meningkatkan daya tarik wisata suatu daerah.

Baca juga: Dinas Kehutanan Jabar rancang aplikasi e-tanam

Baca juga: Sebanyak 40,6 juta pohon telah ditanam di lahan kritis Jabar


Menurutnya di Kabupaten Pangandaran terdapat lahan kritis di area sempadan pantai Karang Tirta. Sehingga pihaknya pun menggandeng sejumlah pihak guna merehabilitasi sempadan di pantai tersebut.

"Di sini ditanam sebanyak 20 ribu pohon, kemudian 2.000 pohon disiapkan sebagai tanaman sulam, sehingga ketika tanaman mati, otomatis kelompok tani hutan akan menyulamnya," kata dia.

Dengan metode tersebut, dia berharap pertumbuhan vegetasi di kawasan tersebut dapat mencapai 90 persen. Sehingga pantai Karang Tirta dapat menjadi daya tarik wisata seperti pantai di Pangandaran lainnya.

"Rehabilitasi lahan kritis ini tidak hanya ditujukan untuk rehabilitasi saja, tapi diharapkan kedepannya menjadi destinasi wisata unggulan, karena sudah lengkap ada mangrovenya ada hutan pantainya," kata dia.

Dalam merehabilitasi pantai Karang Tirta, pihaknya bekerjasama dengan pihak swasta yakni PT Sicepat Ekspres Indonesia. Menurutnya kontribusi dari pihak swasta juga dibutuhkan guna menangani lahan kritis.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Perusahaan PT Sicepat Rangga Andriana mengatakan kontribusi tersebut dapat memotivasi perusahaan swasta lainnya guna turut menangani permasalahan lahan kritis.

"Ini sangat penting bahwa kita harus sadar karena sekarang itu terdapat sejumlah permasalahan lingkungan baik itu efek rumah kaca, lalu adanya peningkatan emisi gas," kata Rangga.

Selain itu, menurutnya pihaknya pun memiliki program jangka panjang dalam upaya rehabilitasi lahan kritis. Pihaknya, kata dia, menargetkan akan ada 100 ribu pohon yang ditanam di titik telah ditargetkan oleh Dishut.

"Ini akan jangka panjang karena kami juga ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan bibit yang kita tanam," kata dia.

Baca juga: Untuk lahan terbuka hijau, Karawang-Jabar akan bangun 20 taman

Baca juga: Jabar masuk dalam provinsi prioritas Program Infrastruktur Hijau

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022