Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebagian masyarakat di dunia telah melakukan pengujian mandiri COVID-19 sebagai pendeteksi dini jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada infeksi virus corona baru.

Namun, beberapa warganet menyebut alat pengujian mandiri COVID-19 tidak berfungsi karena selalu menunjukkan hasil positif.

Warganet yang kecewa dengan alat tes COVID-19 itu menyebut 90 persen alat menunjukkan hasil positif setelah dilakukan tes dengan menguji jeruk dan kopi.

Berikut narasi pada unggahan yang disukai lebih dari 1,6 ribu pengguna lain dan dibagikan ulang hingga 18 ribu kali itu:
Bayangkan berapa ratus ribu positif palsu telah dilaporkan sebagai covid yang sebenarnya. Penipuan terbesar yang pernah ada di dunia. Anak-anak kehilangan pendidikan, bisnis kehilangan penyambung hidup. Semua karena positif palsu

Selain jeruk dan kopi, pengguna lain Facebook juga menguji alat tes COVID-19 dengan cairan soda, saus tomat, hingga buah-buahan lain. Semua pengujian itu juga menunjukkan hasil positif.

Namun, benarkah bahwa alat tes pendeteksi COVID-19 mandiri tidak berfungsi dan selalu menunjukan hasil positif?
 
Unggahan hoaks yang menyebut alat tes COVID-19 tidak berfungsi dan selalu menunjukkan hasil positif. (Facebook)


Penjelasan:
Pengguna media sosial yang menggunakan cairan jus buah dan kopi untuk menguji alat tes COVID-19 telah salah memahami cara kerja perangkat lateral itu (lateral flow devices/LFD).

Video yang diduga menunjukkan hasil tes positif sebenarnya mengungkapkan apa yang terjadi ketika perangkat disalahgunakan dengan menggunakan zat yang semestinya tidak digunakan.

"Minuman dan larutan lain yang digunakan tidak mengandung virus COVID-19. Keasaman jus, minuman ringan, kopi, dan lainnya mengganggu antibodi halus pada perangkat tes dan dengan demikian merusak hasil tes," ujar Kepala Departemen sementara untuk Kimia, Biokimia, dan Teknik kimia di University of Hull, Mark Lorch seperti dikonfirmasi Reuters.

Dilansir dari dokumen Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tentang Petunjuk Penggunaan Perangkat Tes Cepat IgG/IgM COVID-19, ada strip yang dikenal sebagai bantalan konjugasi di dalam tes aliran lateral itu. Di strip itu terdapat antibodi yang melekat pada nanopartikel emas.

Antibodi tersebut akan mengikat partikel virus jika terdapat virus corona setelah pengambilan sampel dari tenggorokan dan hidung. Sampel kemudian dicampur dengan “buffer” untuk memastikan pH optimal sebelum diteteskan ke strip.

Tes-tes ini bergantung pada komponen molekuler seperti antibodi dan nanopartikel yang berfungsi mengikat. Pengikatan itu ditentukan oleh interaksi elektrostatik antar komponen.

Sementara, komponen biologis seringkali memiliki kandungan yang sangat sensitif terhadap pH.
 
Dengan demikian, alat penguji COVID-19 akan terganggu diteteskan cairan seperti minuman bersoda dan jus jeruk karena kandungan asam (pH) lebih dibanding cairan sampel manusia.

FDA juga telah memperingatkan ada potensi hasil positif palsu dengan tes antigen, termasuk ketika pengguna tidak mengikuti petunjuk.

Klaim: Alat tes mandiri tidak berfungsi dan selalu tunjukkan positif COVID-19
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Omicron sembuh dengan menghirup bubuk jahe

Cek fakta: Hoaks! Tes usap menyebabkan kerusakan kelenjar pineal

Baca juga: Dokter: Masyarakat jangan lakukan tes antigen tanpa bantuan ahli

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022