Sleman (ANTARA) - Aktivitas Pemerintahan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap berjalan normal meskipun Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dinyatakan terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dinas bupati sejak Senin (24/1).

"Jalannya pemerintahan tetap normal, meskipun Bupati Sleman menjalani isolasi mandiri (isoman) sejak kemarin," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Rabu.

Menurut dia, Bupati Sleman bahkan turut aktif dalam rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) yang diselenggarakan pada hari ini secara virtual melalui aplikasi zoom.

"Bupati sudah nampak lebih sehat, dan tidak ada terlihat gejala sakit. Beliau turut memberikan masukan-masukan dalam rapat Forkopimda hari ini," katanya.

Baca juga: Satu pegawai positif COVID-19, Disnaker Kabupaten Tangerang tutup

Sementara Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa meskipun tengah isoman, kegiatannya sebagai bupati tetap berjalan normal.

Seperti kegiatan Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Rakor Forkopimda) Sleman yang dilakukannya pada Rabu.

Rakor ini diikuti Kapolres Sleman, Dandim Sleman, Wakil Ketua DPRD Sleman, Ketua Pengadilan Negeri Sleman, Sekda Sleman, serta segenap pimpinan perangkat daerah di Kabupaten Sleman.

Dalam rapat bersama jajaran pimpinan daerah di Sleman tersebut, Kustini memimpin pembahasan terkait penanganan kejahatan jalanan, pembelajaran tatap muka, vaksinasi dan kewaspadaan bencana alam.

"Aktifitas masih normal. Barusan saya ikut kegiatan Rakor Forkopimda melalui zoom. Bahas soal kejahatan jalanan salah satunya. Ini penting karena berkaitan dengan keamanan dan ketertiban di Sleman, sehingga harus dilakukan pembahasan dan penanganan segera," katanya.

Menurut dia, Pemkab Sleman saat ini terus meningkatkan sinergi bersama jajaran TNI Polri dalam menangani kejahatan jalanan.

Ia juga telah menginstruksikan kepada semua panewu (camat) untuk proaktif mengambil langkah untuk mendukung penanganan kejahatan jalanan dengan berkoordinasi dengan Forkopim kapanewon, lurah, bhabinkamtibmas dan babinsa.

"Kami juga meminta pemerintah kapanewon maupun kelurahan untuk mengkampanyekan gerakan Orang Tua Peduli Keberadaan Anak di Malam Hari serta sosialisasi Perbup 45 Tahun 2020 tentang Jam Rumah/Jam Istirahat Anak untuk mengurangi kejahatan jalanan," katanya.

Baca juga: Kantor Diskominfo Depok tutup setelah seorang pegawai positif COVID-19

Kustini dalam rakor tersebut menyampaikan beberapa upaya lain yang dilakukan Pemkab Sleman yaitu peningkatan frekuensi patroli terpadu, peningkatan kualitas dan kuantitas CCTV di berbagai area rawan, serta upaya penegakan hukum yang mampu memberi efek jera kepada para pelaku kejahatan jalanan.

Setelah Rakor Forkopimda, Kustini juga menyempatkan diri berkoordinasi dengan beberapa kepala dinas untuk memonitoring program yang tengah dikerjakan awal tahun 2022.

"Tadi juga saya koordinasi secara online dengan dinas-dinas terkait beberapa program. Alhamdulillah tidak ada kendala," katanya.

Kustini mengaku kondisinya saat ini masih dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gejala apapun. Sehingga tugasnya dalam menjalankan roda pemerintahan masih bisa dilaksanakan dengan "work from home" (WFH).

"Beberapa tugas yang teknis saya serahkan ke Wakil Bupati Sleman. Yang masih bisa saya handle melalui online, tetap saya lakukan dengan WFH," katanya.

Bupati juga mengimbau kepada masyarakat Sleman agar tetap mematuhi aturan dalam masa perpanjangan PPKM level 2 di Kabupaten Sleman.

"Salah satunya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.


 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022