Kondisi ini menunjukkan sektor UMKM menjadi salah satu usaha yang sangat diminati sebagian besar masyarakat, terlebih di tengah pandemi COVID-19.
Palangka Raya (ANTARA) -
Jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah naik signifikan menjadi 75.278 unit per Desember 2021 dibanding Desember 2019 yang baru sebanyak 40.568 unit.

"Jumlah UMKM ini mengalami kenaikan yang signifikan, khususnya sejak pandemi COVID-19," kata Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya, Sabtu.

Jumlah UMKM yang mencapai 75.278 tersebut terdiri atas 309 unit usaha menengah, 3.363 unit usaha kecil, serta 71.606 usaha mikro.

Baca juga: Wabup Belitung: G20 momentum promosi produk UMKM ke mancanegara

"Kondisi ini menunjukkan sektor UMKM menjadi salah satu usaha yang sangat diminati sebagian besar masyarakat, terlebih di tengah pandemi COVID-19," paparnya.

Edy menjelaskan, pemerintah provinsi terus mendukung peningkatan maupun pengembangan UMKM di Kalteng, karena UMKM menjadi salah satu faktor penting yang mendukung kemajuan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Semakin banyak UMKM yang  berkembang di Kalteng, akan membantu memacu laju pertumbuhan ekonomi, serta  berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Teten: UMKM Indonesia punya modal pimpin masa depan ekonomi dunia

"Meski demikian, kami menyadari  pandemi yang belum berakhir  memengaruhi daya beli masyarakat, sehingga UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak COVID-19," jelasnya.

Hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah, serta perbankan. Berbagai program dan kebijakan telah dilaksanakan untuk menyokong UMKM agar tetap bisa bertahan.

Pria yang pernah menjadi Bupati Pulang Pisau ini mengatakan, program dan kebijakan dimaksud di antaranya selama pandemi tahun 2020 telah tersalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 60.415 pelaku usaha mikro dengan nilai Rp2,4 juta per pelaku usaha dan stimulus Rp1 juta untuk 3.350 penerima.

Pada 2021 kembali disalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro untuk Kalteng sebanyak 99.087 penerima dengan nilai Rp1,2 juta per pelaku usaha.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022