Den Haag, Belanda (ANTARA News/AFP) - Pengadilan tertinggi PBB, Senin akan memutuskan permohonan Kamboja bagi penarikan segera pasukan Thailand dari satu daerah perbatasan yang disengketakan sekitar kuil kuno Khmer, tempat terjadi bentrokan senjata.

Ketua Pengadilan Internasional (ICJ), Hakim Hishashi Owada, diperkirakan akan membacakan keputusan pengadilan itu pada pukul 10:00 waktu setempat (15:00WIB) di Istana Perdamaian Den Haag, tempat ICJ terletak.

"Pengadilan itu akan menyampaikan keputusan Senin mengenai permohonan Kamboja bagi penghentian aktivitas militer Thailand" di daerah itu, kata seorang pemantau yang dekat dengan ICJ kepada AFP, dan menambahkan Owada akan didampingi oleh satu tim 14 hakim dan dua hakim adhoc.

Kamboja akhir April mengajukan gugatan hukum kepada ICJ di mana negara itu meminta satu interpretasi keputusan ICJ tahun 1962 menyangkut kuil Preah Vihear yang berusia 900 tahun itu.

Pada saat yang sama, kendadipun pengadilan itu mempertimbangkan keputusannya dengan hati-hati, Kamboja juga meminta para hakim menyetujui tindakan-tindakan sementara termasuk penarikan segera pasukan Thailand dan melarang semua kegiatan militer Thailand di sana.

Kendatipun Thailand tidak memperspslakan kepemilikan Kamboja atas kuil itu, yang dijamin berdasarkan keputusan tahun 1962, baik Phnom Penh maupun Bangkok mengklaim tanah seluas 4,6 kilimeter persegi di sekitar kompleks kuil Khmer itu.

Kedua negara terlibat perdebatan kasus mereka di hadapan para hakim pada akhir Mei dengan Wakil Perdana Menteri Kamboja Hor Namhong mendesak penarikan segera dan tanpa syarat seluruh pasukan Kamboja dari bagian-bagian daerah Kamboja kompleks kuil Preah Vihear."

Phnom Penh juga meminta "Thailand menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mencampuri hak-hak Kamboja atau memperburuk sengketa dalam proses utama itu."

Duta besar Thailand untuk Belanda, Virachai Plasai, menanggapi itu dengan mengatakan negaranya meminta ICJ membatalkan kasus Kamboja itu dari daftar umum pengadilan itu.

Akan tetapi Bangkok Juni lalu mengatakan bahwa pihaknya akan menghormati keputuan ICJ.

Pada Februari PBB menyerukan gencatan senjata permanen setelah 10 orang tewas dalam baku tembak dekat kuil Preah Vihear.

Akan tetapi pertempuran baru meletus April lebih jauh ke barat, menewaskan 15 orang dan menyebabkan 85.000 warga sipil melarian diri.

Kamboja mengatakan kendatipun terjadi brntrokan senjata di masa lalu, agresi Thailand meninkat setelah Juli 2008, ketika badan kebudayaan PBB, UNESCO mendaftarkan kuil itu sebagai lokasi Warisan Dunia.

Tetapi kuil yang dibangun pada abad ke-11 itu telah jadi pusat pertikaian hukum yang lama antara Thailand dan Kamboja-- yang pertama membawa kedua negara Asia Tenggara itu ke ICJ tahun 1959 menyangkut masalah itu.

ICJ yang dibentuk tahun 1945 itu adalah badan pengadilan tertinggi PBB dan lembagan itu menangani sengketa-sengketa antara negara-negara. Lembaga itu adalah satu-satunya dari enam badan penting PBB yang tidak terletak di New York.(*)
(H-RN/B002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011