Jakarta (ANTARA) - Lelang jersey tim nasional Argentina yang dipakai Diego Maradona saat mencetak gol "Tangan Tuhan" ke gawang Inggris dalam Piala Dunia 1986 diperkirakan akan mencapai harga 4 juta poundsterling (sekira Rp75,1 miliar) demikian disampaikan balai lelang Sotherby pada Rabu.

Jersey itu saat ini dimiliki oleh mantan gelandang Inggris Steve Hodge yang bertukar seragam dengan Maradona setelah Argentina meraih kemenangan 2-1 berkat dua gol sang mendiang.

Selain gol "Tangan Tuhan", Maradona juga mencetak gol individual menawan ke gawang Inggris di laga itu, yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai salah satu gol terbaik sepanjang masa.

Hodge sendiri turut bertanggung jawab atas gol "Tangan Tuhan" Maradona. Umpan baliknya dikejar oleh Maradona yang berhasil mendahului kiper Peter Shilton menjangkau bola dengan tangannya untuk mencetak gol.

Maradona bukan saja sukses mengelabui Shilton tetapi juga seluruh wasit dan hakim garis yang meyakini bahwa ia menyundul bola menggunakan kepala dan meski tayangan ulang memperlihatkan ia memakai tangannya.

Selepas Maradona meninggal pada 2020, Hodge sempat mengatakan bahwa jersey "Tangan Tuhan" itu tidak akan dijualnya.

Baca juga: Pemilik jersey "Gol Tangan Tuhan" Maradona sibuk tolak tawaran

Apabila terjual nanti, jersey "Tangan Tuhan" Maradona berpotensi melampaui jersey timnas Brazil yang dikenakan Pele dalam final Piala Dunia 1970 sebagai jersey termahal dalam pelelangan, seturut catatan Guiness Wolrd Records.

Ketika dilelang pada 2002, jersey milik Pele itu terjual seharga 157.750 poundsterling (sekira Rp2,9 miliar), lebih dari tiga kali lipat dibandingkan harga perkiraan awal.

Maradona, yang memimpin Argentina menjuarai Piala Dunia 1986, dianggap banyak kalangan sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa.

Ia meninggal dunia dalam usia 60 tahun pada 25 November 2020 setelah mengalami serangan jantung, demikian laporan Reuters.

Baca juga: Nama Maradona diusulkan menjadi nama jalan
Baca juga: Otopsi pastikan Maradona bersih jelang meninggal

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022