Mamuju (ANTARA News) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Barat, akhirnya rampung membentuk Ikatan Penulis Keluarga Berencana tahun 2011 setelah melaksanakan musyawarah yang dilaksanakan di Wisma Jazirah Manakarra, Mamuju, Kamis.

Organisasi mitra BKKBN yang baru pertama kalinya terbentuk di Sulbar itu dipimpin langsung oleh Adi Arwan Alimin yang juga merupakan pimpinan Umum Koran Mandar.

Pelaksanaan pembentukan IPKD ini dibuka langsung Kepala BKKBN Sulbar, Abdullah Kemma yang dihadiri Kepala Bidang Adpinlitbang BKKBN Sulbar, A Ritamariani serta para peserta dari kalangan organisasi kewartawanaan yang ada di Mamuju.

Proses pemilihan ketua IPKD Sulbar ini cukup berjalan alot karena beberapa peserta berbeda pendapat dalam hal tata cara pembentukan organisasi ini.

Apalagi, para peserta semula memunculkan beberapa nama kandidat yang bakal dipilih dalam forum tersebut diantaranya, Adi Arwan Alimin (Pimpinan Koran Mandar), Muhammad Syafri (wartawan TVRI Sulbar) dan Syarif (Wartawan Mercusuar Biro Mamuju).

Setelah melalui berbagai tahapan pembahasan dalam forum tersebut akhirnya peserta bersepakat merekomendasikan satu calon untuk menjadi ketua IPKD Sulbar tahun 2011.

Adapun komposisi pengurus yang disusun ketua demisioner terpilih diantaranya Wakil Ketua, Muh. Syafri, Sekretaris, Andi Ayudia (BKKBN Sulbar), Bendahara, Fadila Azis (Manakarra TV), Seksi Pendidikan dan Jurnalis, Nursalim (Koran Mandar), Seksi Publikasi, Aco Ahmad (LKBN Antara Mamuju), Seksi Litbang, Ashari Rauf (Radio Manakarra).

Dalam kesempatan itu, Adi Arwan Alimin dalam sambutannya, mengatakan, amanah yang diberikan untuk menahkodai organisasi IPKB Sulbar ini merupakan kepercayaan yang harus dilaksanakan secara optimal dalam rangka mendukung program BKKBN dimasa kini dan yang akan datang.

"Amanah ini sangat besar yang harus kita jalankan selaku mitra strategis BKKBN dalam rangka mendukung program pemerintah secara nasional," kata dia.

Namun demikian, kata Adi Arwan yang juga pengurus PWI Sulbar ini menyampaikan, untuk mensukseskan amanah ini maka tentu butuh dukungan semua pengurus yang terlibat dalam IPKB Sulbar.

"Saya tidak memiliki arti apa-apa tanpa ada dukungan kuat dari teman-teman pengurus. Makanya, kita membutuhkan kerjasama apik dalam rangka mengembang amanah yang cukup mulia itu,"pintanya.

Ia mengatakan, pembentukan IPKB Sulbar ini merupakan catatan sejarah baru karena organisasi ini adalah yang pertama kalinya sejak provinsi ini terbentuk.

"Tentu kita akan masih kaku dalam melaksanakan tugas-tugas ini. Namun, saya optimis organisasi IPKB ini akan bisa berjalan optimal karena pengurusnya adalah wartawan yang memang keseharainnya mencari informasi untuk kepentingan bangsa dan negara,"katanya..

Sementara itu Kepala Bidang Adpinlitbang BKKBN Sulbar, A Ritamariani yang menutup rangkaian acara pembentukan IPKB Sulbar menyampaikan, sangat berbahagia karena organisasi ini akhirnya dapat terbentuk.

"Ada tiga provinsi dari 33 provinsi yang belum terbentuk IPKB. Dua diantaranya adalah provinsi kepulauan Riau dan Sulbar. Namun, kami bersyukur karena target pembentukan IPKB ini terlaksana sesuai dengan target,"kata dia.

Ia mengatakan, pembentukan organisasi IPKB tersebut bukan untuk menggiring wartawan sehingga hanya mempublikasikan program BKKBN.

Namun lebih dari itu kata dia, wartawan pun tetap bisa mencari liputan yang sifatnya kontrol namun harus tetap mengharagai kode etik jurnalis.

"Kami di BKKBN siap dikritik wartawan. Namun, kami sarankan untuk terlebih dahulu melakukan upaya konfirmasi agar informasi tidak simpang siur," pesan Rita. (ACO)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011