Bandarlampung (ANTARA News) - Objek wisata durian di kawasan perbukitan Kota Bandarlampung mulai ramai dikunjungi warga seiring datangnya musim durian.

Berdasarkan pantauan di daerah perbukitan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat Bandarlampung, Sabtu pedagang buah durian itu berjejer menjual dagangannya di sepanjang jalan kawasan itu.

Musim buah durian itu dimanfaatkan warga terutama pada hari libur. Buah durian itu ditumpuk di depan jalan dan ada pula yang tergantung di atas pondokan tempat berjualan buah itu.

Harga buah durian itu pun bervariasi tergantung besar kecilnya.

Arif pengunjung kawasan objek wisata buah durian itu mengatakan, lokasi pedagang buah durian cukup menarik dikunjungi mengingat kawasan itu berada di daerah perbukitan.

"Selain menikmati citarasa buah durian. Pengunjung juga dapat menikmati panorama suasana alam perbukitan," kata dia.

Ia mengatakan, alam di sekitar kawasan tersebut cukup sejuk, apalagi saat ini tengah musim hujan.

Menurutnya, citarasa buah durian yang berasal dari kebun durian milik warga di kawasan tersebut cukup enak dan manis sehingga banyak warga yang memburu buah tersebut ke sana.

"Jarak dari pusat kota menuju kawasan itu hanya sekitar 5 Km," kata dia.

Syam`i salah seorang pengunjung objek wisata buah durian lainnya mengatakan, kawasan itu menjadi tempat favorit warga untuk menikmati buah durian.

Harga buah durian yang ditawarkan pedagang juga cukup varitatif tergantung besar kecilnya. "Buah durian itu masih terjangkau kocek antara Rp10.000 hingga Rp40.000 per buah," kata dia.

Sementara itu, Salim pedagang buah durian dikawasan Sukadanaham mengatakan, harga durian mulai dari Rp10.000 hingga Rp25.000 per buah untuk kecil dan sedang. Sementara untuk ukuran besar dijual dengan harga Rp40.000 per buah.

Ia mengatakan, buah durian itu tidak hanya berasal dari kawasan sekitar, tetapi juga berasal dari beberapa daerah di Lampung seperti Kota Agung, Wonosobo Kabupaten Tanggamus, dan sejumlah kawasan di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011