Ambon (ANTARA) - Pemerintah Vlissingen Belanda memfasilitasi 23 sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Balai Kesehatan Mata Ambon Vlissingen guna meningkatkan kapasitas mereka dalam pelayanan kesehatan.

"23 SDM kesehatan mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, optometris, apoteker, asisten apoteker, tenaga administrasi sampai tenaga kebersihan dan teknisi, mengikuti peningkatan kapasitas pelayanan sejak 8-24 September 2002 di Belanda, sebagai bagian kerja sama Kota Ambon dan Vlissingen," kata Kepala Balai Kesehatan Mata Ambon Vlissingen Daniel Siegers di Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (28/9).

Ia mengatakan SDM kesehatan Ambon ditempatkan di sejumlah RS di Belanda, yakni dokter dan perawat di RS Sint Franciscus ziekenhuis, Rotterdam dan Schiedam dan Bergman clinics, Amersfoort, tenaga administrasi, farmasi, dan teknisi di Amsterdam UMC dan VU ziekenhuis, Amsterdam, sedangkan tenaga kebersihan di RS Erasmus ziekenhuis, Rotterdam.

"Seluruh SDM kesehatan selama kurang lebih lima hari melihat dan mengadopsi hal-hal yang bisa ditiru dari Belanda, dengan slogan 'Kita lihat, kita menyesuaikan, dan memperbaiki pelayanan'," katanya.

Baca juga: IROPIN Sulteng bantu penderita refraksi periksa dan beri kacamata

Ia menyatakan peningkatan kapasitas itu sepenuhnya difasilitasi Pemerintah Vlissingen, mulai dari keberangkatan dan kembali, tempat tinggal, hingga akomodasi selama di Belanda.

​​​​Selain itu, tiga orang dokter juga diikutsertakan dalam Kongres Dokter Mata Eropa yang digelar di Milan, Italia, dengan fasilitas Pemerintah Vlissingen.

"Kita sama sekali tidak menggunakan APBD tetapi difasilitasi pemerintah maupun Yayasan Stichting Samenwerking Vlissingen Ambon (SSVA), sebagai bentuk peningkatan pelayanan kesehatan," katanya.

Kegiatan ini, lanjutnya, tindak lanjut peningkatan kapasitas yang sebelumnya dilakukan tahun 2017 dan diikuti 12 SDM kesehatan.

"Setelah kita pergi di tahun 2017 pelayanan di Balai Kesehatan Mata meningkat, ini bukti dari peningkatan kapasitas setelah melihat dan mengadopsi berbagai hal yang harus kita tiru dari Belanda," ujarnya.

Baca juga: Jangan sepelekan mata kering, ini bahayanya
Baca juga: Tiga dokter FK UB edukasi kesehatan mata lewat komik
Baca juga: Program Mata Hati Dinkes Sleman diapresiasi Kemenkes dan UNFPA

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022