Masih ada berita kalau logistik masih kurang, pengungsian masih ada yang terlalu seadanya ini kita tindak lanjuti terus. Kepala BNPB memimpin sendiri "squad" motornya
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tim reaksi cepat (TRC) menggunakan motor untuk mengantarkan bantuan logistik mencapai para korban di pengungsian mandiri akibat gempa magnitudo (M) 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Masih ada berita kalau logistik masih kurang, pengungsian masih ada yang terlalu seadanya ini kita tindak lanjuti terus. Kepala BNPB memimpin sendiri squad motornya,” kata kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefieng yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Ia menyatakan sebanyak 30 motor telah di siapkan di posko utama penanggulangan bencana gempa Cianjur, dengan personelnya terdiri dari anggota BNPB dan TNI/Polri guna menjangkau para korban di daerah yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Setiap personel yang dikerahkan, memanggul langsung bahan-bahan logistik menggunakan sebuah ransel yang di antaranya berisikan matras, selimut dan makanan siap saji yang dapat digunakan oleh satu keluarga selama lima hari ke depan.

“Kita masukkan dalam backpack kemudian dibawa satu orang dengan satu unit motor. Ini untuk merespon aduan masyarakat misal di titik A itu belum tersentuh kita kejar ke sana, titik B kita masukan ke backpack unit reaksi cepat dengan motor kita kejar ke sana,” katanya.

Abdul menambahkan di hari pertama saja, sebanyak 14 unit motor lengkap dengan dukungan logistik yang dibawa. Meski demikian, tantangan yang harus dihadapi para personel motor adalah kondisi geografis yang berbeda-beda.

Jika para personel dihadapkan dengan titik pengungsian yang berada di bawah dan curam, mereka akan meninggalkan motor dan turun sendiri memanggul persediaan logistik itu, supaya setiap pengaduan masyarakat dapat dituntaskan.

Ia mengatakanterdapat 331 titik kawasan pengungsian terpusat atau kawasan yang terdiri dari beberapa tenda yang dihuni oleh lebih dari 25 pengungsi. Sedangkan pada kawasan pengungsian mandiri,

Diakuinya jumlahnya sangat banyak dan masih diupayakan oleh personel untuk digapai.

Oleh karenanya, pihaknya meminta masyarakat untuk memahami setiap tantangan yang dihadapi dan turut membantu BNPB menjaga performa tim di lapangan agar tetap kondusif dan dapat melakukan tiap pekerjaannya dengan baik.

“Kita akan berusaha menjangkaunya namun masih butuh waktu. Kalau pengungsian mandiri ini ada dalam satu klaster kawasan maka dropping logistic ini bisa dilakukan pakai heli, tapi kalau titik ini secara terpisah-pisah, ini yang coba kita kejar dengan roda dua,” demikian Abdul Muhari.

Baca juga: PMI Cianjur bersama relawan salurkan bantuan ke lima desa terisolasi

Baca juga: Legislator susuri lokasi terpencil yang terdampak gempa di Cianjur

Baca juga: Helikopter polisi salurkan bantuan gempa Cianjur ke wilayah terisolir

Baca juga: Mensos kerahkan kendaraan operasional tembus daerah terpencil Cianjur


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022