Sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dan sudah saatnya bagi Indonesia untuk mulai mengembangkan bisnis di bidang ini."
Pekanbaru (ANTARA News) - Salah satu pemodal asal Amerika Serikat yakni Phillips Seafood berkeinginan mengembangkan produksi rajungan dan produk pengalengan di Indonesia.

"Investor asal negeri Paman Sam itu akan memasuki kawasan industri Indonesia sekitar tahun 2013-2014 yang akan berlokasi di Lampung, Provinsi Sumatera Selatan," kata Direktur Jenderal P2HP Saut P.Hutagalung, dalam siaran persnya disampaikan Kapusdatin KKP Indra Sakti, yang diterima ANTARA Pekanbaru, Senin.

Hal itu dikatakannya berkaitan sejumlah investor asal Amerika Serikat menyatakan kesiapannya untuk segera merelokasi basis-basis produksinya ke Indonesia.

Menurut dia, KKP menyambut baik langkah pemodal tersebut, sebab tanpa investasi tidak mungkin dapat menggerakkan ekonomi kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Saut menjelaskan, investasi industri pengolahan dan pemasaran dalam negeri tengah menggeliat dengan nilai sekitar Rp1,4 triliun.

"Investasi tersebut meliputi perluasan pabrik pengalengan tuna serta pembangunan cold storage," katanya, KKP secara aktif berupaya membuka pintu masuk investasi di sektor kelautan dan perikanan.

Karena itu KKP turut menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan dunia perbankan untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan.

Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama KKP dengan KADIN dan perbankan.

Sinergitas stakeholder terkait itu terdiri dari inventarisasi dan identifikasi kelayakan lokasi pengembangan investasi agar produktifitasnya bisa ditingkatkan perencanaan.

Kemudian penguatan koordinasi, dan sosialisasi kegiatan pengembangan investasi di sektor perikanan budidaya.

"Setahun sudah kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan terlaksana, dan akan terus diciptakan peluang-peluang usaha secara terbuka kemudian ditawarkan ke pelaku usaha agar mau menjajaki investasi, bahkan beberapa provinsi telah diundang untuk menjelaskan peluang-peluang usaha apa saja yang dimiliki daerah tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto mengatakan, pihaknya berkomitmen ingin menumbuhkan pelaku usaha di sektor perikanan.

"Sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dan sudah saatnya bagi Indonesia untuk mulai mengembangkan bisnis di bidang ini," katanya sektor perikanan dan kelautan nasional belum digarap secara optimal, sehingga tidak semestinya kehilangan nilai lagi.

Potensi yang tinggi, dengan sumber daya yang melimpah belum bisa menarik para investor untuk sektor ini. Indonesia jangan lagi mengalami potential lost dari sektor ini.

Berdasarkan data KKP, nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp23,67 triliun yang sebagian besar tersebar pada usaha perikanan budidaya. Sementara, sampai dengan triwulan III-2012, realisasi investasi di bidang usaha perikanan budidaya tercatat senilai Rp15,82 triliun.  (F011/S006)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012