Beijing (ANTARA News) - Museum Nasional Indonesia dan Museum Istana Beijing sepakat untuk menelusuri dan meneliti peninggalan bawah air berupa keramik yang tersebar di perairan Indonesia.

"Saat kami meninjau Museum Nasional beberapa waktu lalu, kami sangat terkesan dengan berbagai koleksi keramik dari beberapa dinasti China. Dan kami ingin menelusuri dan menelitinya," kata Wakil Direktur Museum Istana Beijing, Li Ji, Kamis.

Berbicara saat menerima Kepala Museum Nasional Indonesia Intan Mardiana, ia mengatakan terkait itu pihaknya akan mengirimkan dua orang staf ahli untuk menelusuri dan meneliti beragam peninggalan bawah air, utamanya keramik yang berasal dari peninggalan sejarah China di perairan Indonesia.

Menanggapi itu Kepala Museum Nasional Indonesia Intan Mardiana mengatakan terdapat sekitar 400 titik di perairan Indonesia yang diketahui menjadi lokasi tenggelamnya kapal-kapal niaga China di masa lampau, beserta sejumlah barang dan peninggalan berharga.

"Hampir tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia mulai Sumatera hingga Indonesia Timur seperti perairan Maluku, yang diduga menjadi titik lokasi jatuhnya kapal-kapal niaga China, dan terbenamnya sejumlah barang-barang berharga utamanya keramik," ujarnya.

Museum Nasional Indonesia, lanjut Intan saat ini menyimpang sekitar 8.000 peninggalan keramik dari dinasti Han, Tang dan Ming. "Dan jumlah itu dapat bertambah jika kita mampu menelusuri dan meneliti lebih jauh barang-barang peninggalan keramik dari sejarah China yang masih berada di bawah air di wilayah Indonesia," katanya menambahkan.

Selain saling mengirimkan dua orang staf ahli untuk menelusuri dan meneliti peninggalan sejarah China di wilayah perairan Indonesia, kedua pihak juga sepakat untuk saling bertukar staf ahli untuk kuratorial, konservasi dan edukasi.

"Dengan pertukaran itu, kedua pihak akan lebih saling mengenal dan memahami satu sama lai, sehingga kedepan kita akan dapat memantapkan kerja sama seperti pameran koleksi bersama, penelitian, pemasaran, pelayanan pengunjung, teknologi informasi, pengamanan museum, acara-acara kebudayaan, manajemen museum dan lainnya," tutur Intan.

Museum Nasional Indonesia dan Museum Istana Beijing pada Mei 2012 telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjalin beragam kerja sama tersebut. Kedua pihak sepakat program kerja sama itu akan disusun dalam program kerja sama 2013-2014.

(R018/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012