Washington (ANTARANews) - Dana Moneter Internasional meminta para kreditor dalam negeri Jamaika untuk mengikuti program penukaran utang (debt-swap) baru guna membantu mengurangi defisit pemerintah dan membuka jalan bagi dukungan keuangan IMF.

Kepala misi IMF di Jamaika Jan Kees Martijn menyambut program penukaran utang yang diumumkan pada Senin di Kingston, dan menyebutnya "merupakan elemen penting yang bertujuan membantu menempatkan utang publik secara tegas pada lintasan menurun."

"Keberhasilan penukaran utang akan membutuhkan partisipasi tinggi dari para kreditor guna membantu memastikan jaminan pembiayaan untuk program yang didukung IMF," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilaporkan oleh AFP.

Perdana Menteri Portia Simpson Miller dan Menteri Keuangan Peter Phillips mengatakan dalam pidato nasional, Senin malam, bahwa penukaran itu -- bermaksud menukar utang bersuku bunga tinggi dengan obligasi yang bersuku bunga lebih rendah -- akan memotong beban jasa utang pemerintah dan memungkinkan untuk mengejar pertumbuhan yang lebih kuat.

"Selama persentase utang kami terhadap perekonomian tetap tinggi, kapasitas kami untuk pertumbuhan dan perkembangan akan sangat terbatas," kata Simpson Miller.

Beban utang Jamaika adalah sekitar 140 persen dari produk domestik bruto, dan 55 persen dari anggaran masuk ke jasa utang, kata Phillips.

Usulan penukaran utang, restrukturisasi utang negara yang kedua dalam tiga tahun, adalah suatu kondisi yang ditetapkan oleh IMF sebagai bagian dari perundingan untuk program pembiayaan baru bagi Kingston, kata Phillips.

Martijn mengatakan negara perlu memangkas utangnya dengan "jumlah sangat besar" untuk mencapai tingkat yang berkelanjutan.

"Hambatan struktural untuk pertumbuhan -- termasuk beban utang yang berlebihan -- perlu ditangani dengan mendesak, untuk meletakkan landasan bagi pemulihan fundamental ekonomi berkelanjutan," katanya.

(A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013