Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp9,95 triliun dari penawaran yang masuk sebesar Rp29,37 triliun pada lelang lima seri obligasi negara, Kamis.

Siaran pers Direktorat Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis menyebutkan jumlah dimenangkan untuk seri SPN03130517 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,08 persen dan imbal hasil tertinggi 3,16 persen.

Penawaran yang masuk untuk seri itu sebesar Rp9,16 triliun dengan imbal hasil tertinggi 4,25 persen dan terendah 2,75 persen.

Jumlah dimenangkan untuk SPN12140217 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,25 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,25 persen.

Penawaran yang masuk untuk seri tersebut sebesar Rp4,48 triliun dengan imbal hasil tertinggi 5,75 persen dan terendah 4,22 persen.

Jumlah dimenangkan untuk FR0063 Rp2,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,26 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,28 persen dan tingkat kupon 5,63 persen.

Penawaran yang masuk untuk seri itu Rp5,06 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,41 persen dan terendah 5,25 persen.

Jumlah dimenangkan untuk FR0064 sebesar Rp1,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,95 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,97 persen,tingkat kupon 6,13 persen.

Penawaran yang masuk sebesar Rp3,61 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,09 persen dan terendah 5,94 persen.

Jumlah dimenangkan untuk FR0065 sebesar Rp3,90 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,27 persen, imbal hasil tertinggi dimemangkan 6,28 persen dan tingkat kupon 6,63 persen.

Jumlah dimenangkan dari lima seri obligasi negara atau suratutang negara (SUN) sebesar Rp9,95 triliun itu lebih tinggi dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp7 triliun.

SUN seri SPN031305117 dan SPN12140217 merupakan penerbitan baru. SPN031305117 memiliki pembayaran bunga secara diskonto dan akan jatuh tempo 17 Mei 2013, sedangkan SPN12140217 dengan pembayaran bunga secara diskonto, akan jatuh tempo 17 Februari 2014.

Tiga lainnya merupakan penerbitan/penjualan kembali, yaitu FR0063, FR0064, dan FR0065.

Ia memaparkan bahwa FR0063 memiliki tingkat bunga tetap 5,625 persen dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2023, kemudian FR0064 memiliki tingkat bunga tetap 6,125 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2028.

Adapun FR0065 memiliki tingkat bunga tetap 6,625 persen dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2033, katanya menjelaskan.
(A039/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013