Jakarta (ANTARA News) - Sudirman Hadi bertekad menjadi juara dunia setelah tidak terkalahkan pada nomor 100 meter dan 200 meter remaja putra dalam Kejuaraan Nasional Atletik Junior dan Remaja 2013 di Stadion Madya Senayan Jakarta, 3--6 April.

Pada kedua nomor itu, atlet Nusa Tenggara Barat itu mencapai limit dunia 10,96 detik untuk 100 meter dan 22,19 detik untuk 200 meter. Ini membuat pria kelahiran 9 Maret 1996 itu berhak tampil pada Kejuaraan Dunia Atletik Remaja 2013 di Donetsk, Ukraina 10-14 Juli mendatang.

"Tentu harus dipersiapkan lebih baik untuk kejuaraan dunia," kata Sudirman, Sabtu.

Pria kelahiran Lombok Utara itu memiliki target juara di ajang dunia tersebut, bahkan siap mental untuk unjuk gigi di sana. Dia menilai catatan waktunya pada nomor 100 meter belum mencapai targetnya, 10,70 detik.

Pelatihnya, Agus Ngamel mengatakan anak didiknya ini sudah tahu posisi dan kemampuannya sehingga bisa diukur. Dia akan memberi catatan kepada Sudirman mengenai penampilannya itu.

Dia menargetkan Sudirman mencapai waktu 10,70 detik karena dia sudah memperhitungkan capaian waktu juara atletik remaja dunia 2011.

Ia mengemukakan bahwa pemenang pertama kejuaraan dunia tahun 2011 asal Jamaika mendapatkan waktu 10,51 detik, dari Jepang 10,52 detik, dan Prancis 10,37 detik.

"Masuk sepuluh besar sudah bagus," kata pria yang menangani Sudirman sejak Januari 2013 itu.

Agus menilai Sudirman masih memiliki kelemahan dalam teknik berlari sehingga harus diperbaiki. Dia menjelaskan tiga fase teknik berlari, yaitu "drive", "flying" dan "landing", sedangkan Sudirman masih lemah pada fase "landing".

Dia menerangkan, posisi landasan Sudirman menyebabkan badannya agak ke belakang sehingga kecepatan berlarinya menjadi kurang maksima.

"Fokusnya Sudirman akan diberi porsi latih untuk menambah `power` dan menghindari latihan `hyertropy`," ujarnya.

Biaya sendiri

Sudirman adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan (almarhum) Salim dan Marni. Dia lahir di Nipah, Lombok Utara.

Sudirman sudah mencetak prestasi sejak sekolah dasar dengan mengikuti kejuaraan anak susianya. Prestasinya mulai dilirik saat mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta. Waktu itu dia duduk di kelas 3 SMP.

Pria yang bersekolah di SMA 116 Ragunan itu bercerita, dari event O2SN itu dia dipanggil untuk mengikui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Di sini, dia terus berlatih sampai menjuarai Kejurnas Atletik Junior dan Remaja 2012.

Sudirman nyaris tidak mengikuti Kejurnas Atletik Junior dan Remaja 2012 itu karena Nusa Tenggara Barat tidak mengikutsertakan dirinya dalam kontingen.

Sudirman sudah bertekad untuk menjuarai laga junior tingkat nasional tersebut.

"Saya minta ke orang tua untuk membiayai ke Jakarta untuk ikut serta Kejurnas tahun lalu karena kalau di sana (NTB) terus saya tidak akan berkembang," ujarnya.

Dia masuk Pelatnas sejak Mei 2012 dan ditangani pelatih Subagyo. Dia terus bertekad menjadi juara di laga dunia.

Pria yang hobi bermain game bola dan balapan itu mengaku proses latihan dan nutrisi makanan yang diberikan saat di Pelatnas sangat berbeda ketika masih di NTB.

Dia bercerita, pagi hari dia berlatih kurang lebih 30 menit sebelum berangkat sekolah, lalu dilanjutkan sore hari selama tiga jam. Rutinitas latihan ini tidak dirasakannya monoton karena pada sore-sore tertentu dia melakukan latihan berat.

Pola hidup Sudirman dijaga ketat tim Pelatnas PASI, salah satunya dengan menyita telepon genggam semua atlet, termasuk miliknnya ketika pukul 21.00 WIB. Ini demi membuat atlet bisa tidur dan istirahat cukup sehingga stamina tetap terjaga.

Saat ditanya rencana bertemu keluarga, Sudirman tidak bisa memastikannya karena persiapannya mengikuti kejuaraan dunia dan kesibukan bersekolah.

"September tahun lalu sempat pulang ketemu keluarga, dan Februari kemarin juga pulang karena kakak menikah," katanya.

Dia diberi waktu maksimal tujuh hari jika pulang ke Nusa Tenggara Barat untuk bertemu keluarga.

Sudirman mengaku belum bisa memastikan kapan bisa bertemu keluarganya lagi karena padatnya jadwal latihan menghadapi Kejuaraan ASEAN Youth di Vietnam Juni mendatang dan Kejuaraan Dunia Remaja 2013 di Donetsk, Ukraina pada 10-14 Juli 2013.

Atlet berusia 17 tahun ini jelas asset berharga bangsa Indonesia untuk bisa unjuk gigi  di laga atletik dunia.

Oleh Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013