Pekerjaan rekonstruksi ruas Pejagan ini untuk meningkatkan tinggi permukaan jalan. Sehingga pada saat hujan tidak akan terendam dan merusak permukaan jalan.
Semarang (ANTARA News) - Antisipasi kemacetan saat musim arus mudik Lebaran,
pekerjaan rekonstruksi ruas Pejagan--Brebes di jalur Pantura wilayah Jawa Tengah terus dikebut dan target dapat dilalui H-14.

Berdasarkan pantauan, peningkatan struktur Jalan Pejagan--Brebes km 193+600 (Pantura Jawa Tengah) mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

"Pekerjaan rekonstruksi ruas Pejagan ini untuk meningkatkan tinggi permukaan jalan. Sehingga pada saat hujan tidak akan terendam dan merusak permukaan jalan," kata Direktur Jenderal Bina Marga, Djoko Murjanto, di jalur Pantura Brebes, Selasa.

Pekerjaan pengecoran di ruas Pejagan--Brebes Km.193+600 sedang dilakukan pembetonan ruas di satu sisi sepanjang 380 meter dari target 2 km.

"Pekerjaan pada sisi sebelahnya dilakukan pada Rabu (17/7) sehingga dalam waktu seminggu sudah selesai 4 lajur dan open traffic H-14 bukan H-10," jelas Djoko.

Sementara itu, Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Jawa Tengah, Winarno mengatakan, bahwa volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) di ruas Pantura sudah 1,3 atau setara dengan 40.000 ton, padahal idealnya 0,8 setara dengan 20.000.

“Pantura ini yang sudah dibangun sejak lama sekali. Kita melihat bahwa pondasinya mungkin sudah seharusnya banyak di overhaul mulai dari perbaikan pondasi dan sebagainya. Tetapi jika penanganan seperti itu harus dilakukan sekarang berat sekali, makanya pilihannya harus dilakukan secara bertahap,” papar Winarno.

Namun sayangnya, pengalihan  lalu lintas di Pantura sangat berat sekali karena ketersediaan lahan sudah sangat jarang.


Antisipasi pasar tumpah


Untuk antisipasi terjadinya kemacetan akibat pasar tumpah, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo telah mengirim surat edaran kepada bupati dan wali kota di sejumlah daerah terkait dengan antisipasi pasar tumpah pada arus mudik Lebaran tahun 2013.

"Secara administratif sudah kita sampaikan, namun perlu ditegaskan lagi secara khusus di daerah yang tahun lalu terjadi pasar tumpah di sejumlah lokasi terutama di jalur pantai utara Jawa," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, di Semarang, Rabu.

Ia mengatakan, dengan adanya surat edaran dari Gubernur Jateng terkait keberadaan pasar tumpah itu maka diharapkan masing-masing kepala daerah dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan di lapangan.

"Sebagai contoh, bupati Brebes pada H-10 Lebaran tahun lalu sudah memasang patok-patok sebagai batas di lokasi-lokasi yang biasa ada pasar tumpah agar para pedagang tidak meluber ke jalan raya," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jateng Urip Sihabudin yang ditemui terpisah mengaku akan membuat kanalisasi bagi para pedagang di sejumlah pasar yang berada di jalur mudik.

"Selain itu, kami juga mengerahkan petugas yang datang lebih awal sebelum para pedagang mulai menggelar dagangannya," katanya.

Ia mengungkapkan, pasar tumpah hampir ada di setiap kota di jalur pantura mulai dari Brebes, Batang, dan Kendal, sedangkan di jalur selatan ada di Gombong, Sumpiuh, dan Karanganyar.

Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013