Masyarakat agar tetap tenang, namun harus waspada
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi untuk tetap tenang terkait dengan munculnya hujan pasir pada Senin Pagi.

"Pada Senin pukul 04.22 hingga 05.35 Wib terjadi guguran yang terdengar dari Pos Kaliurang. Gumpalan asap berwarna coklat kehitaman," kata Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers.

Ia mengatakan masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi lebih lanjut.

"Masyarakat agar tetap tenang, namun harus waspada," katanya.

Ia mengatakan, lontaran material berwarna merah hingga ketinggian 1.000 meter dari puncak Merapi teramati dari Pos Selo, Boyolali.

"Hujan abu dan pasir halus terjadi di wilayah Deles, Tlogowatu, Kemalang, Balerante, Klaten di Jawa Tengah. Hujan abu juga terjadi di sekitar Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen di daerah Cangkringan, Kaliurang Sleman Yogyakarta," katanya.

Hujan abu hingga 7 sampai 14 kilometer dari puncak Merapi ke arah Klaten dan Sleman.

"Ratusan masyarakat di Kemalang Klaten mengungsi di Kantor Kecamatan Kemalang dan di daerah Bawukan. Sedangkan masyarakat di Cangkringan mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo," katanya.

Menurut dia, sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Kelompok rentan, yaitu lansia, ibu menyusui dan anak-anak saat ini masih mengungsi di Balai Desa Glagaharjo.

Ia mengatakan, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Provinsi Yogyakarta, BPBD Klaten, BPBD Sleman, BPBD Magelang, BPBD Boyolali, BPPTKG, dan PVMBG Badan Geoologi.

Kepala BPPTKG dan PVMBG menyatakan bahwa status Gunung Merapi masih Normal.

Aktivitas Merapi akan dievaluasi apakah aktivitas akan berlanjut ke erupsi magmatik atau tidak.

Pemantauan akan diintensifkan. Masyarakat dihimbau tetap tenang dan selalu siapsiaga.

Status aktivitas gunungapi memiliki empat tingkatan yaitu normal aktif, waspada, siaga, dan awas.

Gunungapi umumnya memiliki sifat "slow on set". Artinya bencana tidak terjadi secara tiba-tiba dan dapat diprediksikan.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013