Pattani (ANTARA News) - Tentara Thailand menyatakan belasungkawa kepada masyarakat Muslim negara itu karena kehilangan seorang pemimpin agama Islam terkemuka, dan berjanji segera menangkap dan membawa orang-orang bersenjata yang terlibat untuk dituntut di pengadilan.

Kol Pramote Promin, juru bicara Angkatan Darat Wilayah Empat Komando Operasi Keamanan Dalam Negeri Thailand, Selasa, menyatakan penyesalan mendalam kepada keluarga Yacob Raimani, imam masjid pusat Pattani, yang ditembak mati Senin saat ia dan istrinya membeli makanan untuk persiapan berbuka puasa di satu pasar.

Kol Pramote mengatakan itu adalah kerugian besar bagi wilayah mayoritas Muslim karena Imam Yacob adalah contoh yang baik bagi masyarakat, demikian laporan TNA.

Dia telah mengabdikan hidupnya untuk membantu masyarakat dan mentaati prinsip-prinsip agama. Imam juga mendukung dengan menggunakan cara-cara damai untuk mengatasi kekerasan di provinsi-provinsi yang dilanda pemberontakan, kata juru bicara tersebut.

ISOC Wilayah Empat akan mempercepat penyelidikan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke penuntutan di pengadilan sesegera mungkin.

Orang yang memiliki petunjuk tentang serangan itu bisa menghubungi pihak berwenang selama 24 jam di nomor hotline 1341 dan 1881.

Ia mengatakan, Imam Yacob sebelumnya diserang pada tahun 2009.

Kali ini, penyelidikan awal menemukan senapan serbu HK33 yang digunakan dalam serangan itu, jenis amunisi yang sama yang digunakan dalam serangan terhadap pasukan militer Thailand di Pattani pada bulan Januari tahun ini, yang menewaskan seorang tentara, dan serangan terhadap warga sipil pada bulan Mei, yang diklaim menewaskan enam orang.

TNA melaporkan Kol Pramote meminta semua pihak untuk mengutuk serangan itu dan mengumumkan bahwa mereka melawan segala bentuk kekerasan.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013