Jakarta, 22 Agustus 2013 (ANTARA) -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam waktu dekat akan memiliki Green Building atau gedung ramah lingkungan di Jakarta. Pembangunan gedung ramah lingkungan ini merupakan upaya mengurangi pemanasan global. "Kepedulian terhadap isu pemanasan global (global warming) perlu diwujudkan dalam tindakan nyata, baik dalam skala kecil yaitu tindakan sehari-hari maupun dalam skala besar, seperti membangun gedung berkonsep hijau yang ramah lingkungan". Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo saat acara Ground Breaking pembangunan gedung baru KKP di Jakarta (Kamis, 22/08).

     Konsep green building sendiri didesain untuk menghemat energi listrik, penggunaan air yang bisa didaur ulang, dan pemanfaatan limbah sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan. Karena itu, penggunaan bahan bangunannya pun diupayakan menggunakan bahan eco-friendly atau ramah lingkungan. Sejak dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya, konsep Green Building  memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam serta menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan.

     “Tantangan kedepan dalam pembangunan gedung di kota besar diantaranya  adalah krisis energi, krisis air bersih, banjir, dan berkurangnya ruang terbuka hijau, sehingga pemilihan konsep Green Building  dalam pembangunan gedung KKP adalah sangat tepat. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 38 Tahun 2012, Tentang Bangunan Gedung Hijau,” jelas Sharif.

     Saat ini KKP menempati Gedung Mina Bahari I (8 lantai) dan Gedung Mina Bahari III (16 lantai) dengan jumlah 1.401 pegawai. Disamping kedua gedung tersebut KKP masih menyewa 2 bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan ruang kerja pegawai yaitu di Gedung Mina Bahari II (11 lantai) milik Kementerian Keuangan dan Gedung Menara 165 di Jalan TB Simatupang No. 1 Jakarta Selatan (3 lantai) dengan jumlah 1.790 pegawai. Untuk menampung kekurangan ruang kerja pegawai mulai tahun 2011 Sekretariat Jenderal KKP telah merencanakan pembangunan gedung baru  yang dimulai dari pengadaan tanah di Jalan Batu No 1 seluas 5.633 m2.

     Menurut Sharif, penyediaan ruang kerja yang memadai melalui pembangunan gedung baru dalam satu komplek perkantoran, adalah salah satu sarana dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai. Terutama melalui peningkatan koordinasi dan peningkatan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh pegawai KKP. Apalagi nantinya gedung dengan konsep green building ini ditargetkan meraih sertifikasi Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Sebab beberapa hal telah dilakukan guna mewujudkan predikat Green Building, dimulai dari tahap perancangan bangunan oleh tim perencana hingga dalam proses pelaksanaan konstruksi. “Dengan selesainya  pembangunan gedung ini diharapkan nantinya sinergitas antar unit eselon I  dapat meningkat  yang pada akhirnya  kinerja seluruh pegawai dilingkungan KKP semakin tinggi. Sehingga tugas-tugas kedinasan yang diemban dapat diselesaikan dengan baik,” katanya.

     Ditambahkan, pembangunan fisik gedung KKP dimulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2014  (kontrak tahun jamak)dengan total anggaran sebesar Rp. 239.051.000.000 (Dua ratus tiga puluh sembilan miliar lima puluh satu juta rupiah). Adapun pelaksana kegiatan fisik oleh PT. Hutama Karya (Persero), Konsultan Manajemen Konstruksi oleh PT Yodya Karya (Persero). Sedangkan Konsultan Perencana adalah PT. Cakra Manggilingan Jaya, yang dalam proses pengadaanya melalui Layanan Pengadaan Sistem elektronik (LPSE).

     "Gedung baru KKP ini dibangun dengan mengikuti kaidah Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development), Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation), Konservasi Air (Water Conservation), Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle), Kualitas Udara & Kenyamanan Ruangan (Indoor Air Health and Comfort) serta Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management)," tutupnya.


     Data Tambahan


     Gedung KKP ini dibangun dengan koefisien daerah hijau seluas 1432, 86 ha atau 25,55 % dari luas site.

     Bentuk dan Orientasi Gedung KKP memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk.

     Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energi dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

     Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat hingga 30 % sampai 40 % dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.

     Untuk mengurangi dampak banjir, Site gedung KKP ini dilengkapi 26 sumur resapan dengan masing masing kapasitas 3,6 M2 serta rain water reservoir berkapasitas 250 m2.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013