Sumbawa Besar (ANTARA News) - Sejumlah penjual srikaya atau buah nona (Annona squamosa) di Kecamatan Rhee, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mendapat berkah seiring tingginya permintaan konsumen setempat.

"Permintaan memang cukup tinggi, karena belakangan ini lagi musim buah srikaya. Tetapi saya tidak mengambil untung banyak, dalam sehari bisa untung bersih Rp50 ribu," kata Inaq Rumlan di Sumbawa, Minggu.

Menurut dia, buah srikaya itu didapatkan dengan membeli langsung pada petani. Satu keranjang srikaya, dibeli Inaq Rumlan dengan harga Rp130 ribu.

Harga tersebut, lanjut dia, mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, yang berkisar antara Rp90 ribu - Rp100 ribu/keranjang.

"Sekarang ini musim buah, tetapi entah kenapa harganya naik padahal saya membeli langsung pada petani. Akhirnya, saya juga menaikkan harga jual, menjadi Rp2 ribu/buah," kata perempuan yang menggelar lapak di Gedung Pertokoan Galak Jango Sumbawa.

Di sisi lain, perempuan asal Lombok ini menyatakan, kendala dalam berjualan srikaya adalah buah tersebut mudah rusak sehingga harus dijual dengan cepat. Jika tidak segera dibeli konsumen, buah gampang hancur.

Meski demikian, Inaq Rumlan menyatakan, tidak kapok berjualan srikaya karena sering dicari pembeli sehingga untungnya bisa digunakan untuk membeli beras bagi delapan orang anaknya.

"Kalau produk buah lokal unggulan di Kecamatan Rhee, ya srikaya. Apalagi di kecamatan ini sudah lama dikenal sebagai wilayah penghasil srikaya terbesar di Kabupaten Sumbawa. Jadi kalau lagi musim, banyak warga yang secara dadakan beralih pekerjaan sebagai penjual srikaya," ujarnya.

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014