Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah istri pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung menandatangani pakta integritas sebagai wujud mendukung kinerja para suami dalam melaksanakan tugas sesuai undang-undang serta mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Ini merupakan komitmen Pemprov Lampung terhadap pencegahan korupsi," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan penandatangan itu merupakan tindak lanjut dari permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada peringatan Hari Anti-Korupsi 9 Desember 2014 yang berisi pernyataan atau janji untuk mendorong suami agar memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas sesuai UU.

Menurut gubernur, peran istri sangat besar dalam mendukung tugas suami, karena saat ini kebanyakan kasus korupsi hasil operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK sering tidak hanya menyangkut pejabat terkait namun juga melibatkan istri dan kelurganya.

Pakta integritas ini, lanjutnya, sebagai "best practice" di setiap lini pembangunan untuk mewujudkan pemrintahan yang bebas KKN.

"Peran istri sebagai pendamping sekaligus motivator dan pendukung kegiatan suami sebagai pejabat," katanya.

Karena itu, katanya, peran istri sangat penting untuk mengetahui dan memahami tugas suami sehingga ikut menandatangani pakta integritas.

Terkait penerapan Pergub No 71 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Daerah yang akan diaktifkan pada 2015 diharapkan menjadi daya ungkit untuk peningkatan disiplin dan kinerja namun pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS agar kedua regulasi itu dapat dilaksanakan secara paralel.

Ia mengharapkan pakta integritas yang telah ditandatangani menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mampu mempercepat terwujudnya pelaksanaan program pembangunan yang telah direncanakan.

Sementara Kepala Inspektorat Provinsi Lampung Rifki Wiriawan mengatakan, penandatanganan pakta integritas oleh para istri pejabat eselon II ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia.

Menurutnya, hal ini dalam waktu dekat akan dilakukan juga terhadap istri-istri pejabat lainnya baik di provinsi maupun kabupaten/kota.

Pewarta: Agus WK
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015