Medan (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang masih tinggi.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Minggu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sepanjang hari Minggu, tercatat munculnya 37 kali gempa frekuensi rendah.

Melalui pemantauan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolog (PVMBG), Gunung Sinabung juga mengalami tremor secara terus menerus.

Pada Minggu tersebut, teramati adanya satu kali guguran awan panas dari puncak Gunung Sinabung dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter ke arah Selatan.

Demikian guguran lava pijar yang teramati dari puncak gunung yang meluncur sejauh 1.000 meter ke arah selatan.

Dari pendataan yang terus dilakukan, jumlah warga Karo yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 2.443 jiwa yang ditampung di tujuh lokasi pengungsian.

Jumlah pengungsi tersebut berasal dari Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu yang telah berada dalam pengungsian sejak September 2013.

Sebenarnya, warga dari dua desa tersebut sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing karena desanya dinyatakan aman oleh PVMBG.

Namun dengan berbagai alasan dan pertimbangan, pengungsi dari dua desa tersebut memilih untuk tetap tinggal di lokasi pengungsian.

Adapun pembangunan hunian tetap untuk relokasi 370 kepala keluarga di kawasan hutan Siosar telah selesai sebanyak 50 unit.

"Sedangkan 320 unit berikutnya diharapkan selesai pada pertengahan tahun ini," katanya. 

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015