... baru sebagai finalis. Setidaknya mimpi menjadi yang terbaik di kompetisi itu bisa diwujudkan jika mau bekerja keras...
Jakarta (ANTARA News) - Konduktor Indonesia, Avip Priatna, berambisi memenangi kompetisi koor kelas dunia, European Grand Prix for Choral Singing (Grand Prix Eropa de Chant Choral/GPE), yang diikuti peserta dari seluruh penjuru dunia.

"Prestasi Indonesia di kompetisi itu sendiri baru sebagai finalis. Setidaknya mimpi menjadi yang terbaik di kompetisi itu bisa diwujudkan jika mau bekerja keras," kata Avip, di Jakarta, Rabu.

Potensi Indonesia, kata dia, tidak kalah hebat terbukti sempat tampil di acara puncak. Saat itu, Avip bersama Batavia Madrigal Singers (BMS) berhasil masuk babak puncak European Grand Prix for Choral Singing 2013 meski belum keluar sebagai pemenang.

Berbeda halnya dengan negara tetangga Filipina pernah dua kali menjuarai kompetisi itu lewat grup koor Philippine Madrigal Singers, pada 1997 dan 2007.

Avip sendiri memiliki bekal prestasi yang cukup untuk membawa BMS memenangi kompetisi koor kelas dunia tersebut dengan sejumlah prestasinya.

Dia sempat menjadi konduktor terbaik dari ajang 34th International May Choir Competition, Prof Georgi Dimitrov, yang diselenggarakan di Varna, Bulgaria, Mei 2012.

GPE kompetisi paduan suara tahunan antara pemenang dari enam kompetisi paduan suara di Eropa sejak 1989.

Kendati ajang itu Eropasentris, kompetisi itu tidak terbatas untuk paduan suara dari Benua Biru saja tetapi dari negara non-Eropa.

Sebelumnya, paduan suara non-Eropa dari Jepang dan dua paduan suara dari Amerika Serikat telah memenangi GPE. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015