Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog menyatakan kesiapannya menyerap beras dari petani sebanyak 2,5-2,7 juta ton pada tahun ini, menyusul kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras sebesar 10 persen.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari S di sela diskusi perberasan di Gedung Bulog Jakarta, Kamis mengatakan, tahun lalu pihaknya hanya menyerap beras petani sebanyak 2,39 juta ton.

"Kami bertahap dari pengalaman selama ini 50 persen kita serap di musim rendeng (panen pertama). Panen kedua sisanya kita serap lagi," katanya dalam diskusi yang digelar Perum Bulog bersama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor.

Menurut dia, kenaikan HPP sebesar 10 persen akan mendorong petani lebih bersemangat menanam padi, namun demikian Bulog berkomitmen menyerap beras jauh lebih banyak bila HPP petani dinaikkan sebesar 15 persen.

"Idealnya kenaikan 15 persen, pemerintah punya keterbatasan dan mengurangi dampak kepada inflasi dan penambahan anggaran. Kenaikan sekarang cukup dan ditambah syarat produksi surplus. Anggaran sudah disiapkan sejumlah HPP dikali target penyerapan," tuturnya.

Lely mengatakan, untuk periode Mei-Juni pihaknya menargetkan tingkat penyerapan beras petani mencapai 50 persen dari total setahun, sedangkan dengan kenaikan HPP sebesar 15 persen target pengadaan gabah dalam negeri sebanyak 3,2 juta ton.

Pada 17 Maret 2015, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2015 tentang tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, yang salah satunya mengatur HPP beras.

Berdasar Inpres tersebut, untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.700 per kilogram (kg) di petani atau Rp3.750/kg di penggilingan.

Sementara, harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.600/kg di penggilingan atau Rp4.650/kg di gudang Bulog.

Adapun untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp7.300/kg di gudang Perum Bulog.

Menyikapi keluarnya Inpres tersebut, Lely menyatakan, Bulog telah meminta daerah untuk segera mempersiapkan langkah untuk pengadaan beras dalam negeri dengan menggunakan HPP yang baru.

"Pembiayaan kita sudah siapkan. Kita sudah mulai bergerak hari ini dengan harga yang baru. Langkah persiapan pengadaan sudah dilakukan sebulan lalu," ujarnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015