Cirebon (ANTARA News) - Menteri Agama H Maftuh Basyuni menyatakan tekadnya untuk menebus dosa Pemerintah yang kurang memperhatikan pendidikan agama Islam yang dikelola swasta dengan akan menyalurkan 90 persen dana pendidikan keagamaan. "Selama 58 tahun lembaga pendidikan swasta di dalam lingkup Depag tak terpikirkan oleh Pemerintah, oleh karena itu untuk melebur dosa dan membayar kesalahan itu dengan pendidikan maka 90 persen dialokasikan bagi swasta dan 10 persen untuk negeri," katanya pada acara Milad Ke-76 Jam`iyatul Wasliyah di GOR Ranggajati, Sumber, Cirebon, Kamis. Ia mengungkapkan, 91,2 persen lembaga pendidikan agama Islam ternyata dikelola swasta dan Pemerintah selama ini terkesan membiarkan mereka hidup sendiri padahal mereka telah ikut berjasa memberikan bekal pendidikan disertai moral bagi generasi muda. "Setelah keluar UU 20/2003 tentang Sisdiknas, sudah tidak ada lagi perbedaan antara sekolah swasta dan negeri sehingga keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama," katanya yang datang bersama Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Prof Dr Nazarudin Umar, Direktur Penerangan Agama Islam Drs Johari dan Direktur Kopontren Dr Amin Haedori. Usai acara Menteri Agama mengatakan, bahwa banyak sekolah agama Islam swasta yang masih kekurangan sarana belajar dan tenaga pengajar sehingga ia mengharapkan setiap yayasan pendidikan untuk mengukur kemampuan dana untuk menyediakan sarana dan prasarana sebelum membuka sekolah. "Jangan asal mendirikan tetapi harus memperhitungkan modal pengembangan. Buat apa banyak-banyak sekolah kalau tidak ada modalnya," katanya. Ia juga menegaskan akreditasi terhadap sekolah agama masih terus berjalan sebagai standar menentukan mutu sekolah dan sebagai motivasi agar pengelola pendidikan mempunyai kesungguhan untuk meningkatkan sarana dan prasarana sekolah serta sistem pembelajaran yang lebih baik. Pada kesempatan itu Menag memberikan bantuan Rp100 juta kepada Yayasan Pendidikan Alwasliyah Cirebon yang diterima Ketua Yayasan Alwasliyah Drs Oni Syafroni. Sebelumnya Bupati Cirebon Dedi Supardi juga mengungkapkan pihaknya selama ini telah ikut memberikan bantuan bagi sekolah madsarah swasta dalam bentuk perbaikan gedung, penambahan ruang kelas baru, honor guru dan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu. Ia menjelaskan, tahun 2006 ini Pemkab Cirebon memberikan honor bagi guru madrasah swasta sebesar Rp250 ribu per orang sehingga totalnya mencapai Rp3,2 miliar, dan mulai tahun depan guru TK Alqu`ran yang sebagian besar swasta akan diberi honor antara Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per bulan. "Jangan dilihat dari nilai uangnya tetapi harus dilihat sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006