Bantul (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan desa wisata setempat bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada turis yang berkunjung.

"Sekarang ini banyak warga yang ingin menikmati libur Lebaran sekaligus berwisata di desa, sehingga harapannya pengelola desa-desa wisata bisa memperlakukan tamu dengan baik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Selasa.

Saat ini, terdapat 36 desa wisata di Bantul yang tersebar di 13 dari total 17 kecamatan se-kabupaten, masing-masing desa menawarkan potensi pariwisata sesuai dengan keunikan dan keunggulan yang dimiliki.

Menghadapi libur Idul Fitri 1436 Hijriah, Dinas Kebudayaan telah mempersiapkan pengelola desa wisata agar bisa menjadi tuan rumah dan memberikan pelayanan yang baik.

"Kami ingin mereka (pengelola desa wisata.) juga bisa menangani wisatawan, sebagaimana layaknya tamu yang membayar, agar wisatawan merasa nyaman, toh kunjungan berdampak pada peningkatan ekonomi warga setempat," katanya.

Ia menjelaskan setiap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata, termasuk desa wisata, juga membelanjakan uang untuk membeli barang kerajinan maupun kuliner serta paket wisata yang ditawarkan kelompok sadar wisata setempat.

"Syukur-syukur wisatawan ingin tinggal lebih lama dan menginap di homestay yang ada di tengah-tengah pemukiman warga, apalagi saat ini homestay dengan nuansa perdesaan makin diminati wisatawan," katanya.

Bambang juga mengatakan setidaknya ada sekitar 2.000 homestay di seluruh desa wisata itu yang menawarkan berbagai pemandangan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat yang sudah menjadi tradisi.

"Harga sewa tiap kamar yang diberlakukan untuk wisatawan beragam mulai dari Rp50 ribu sampai Rp750 ribu per malam tergantung sarana dan fasilitas. Dan semua siap menampung wisatawan yang ingin menginap," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015