Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dan marketing dari Universitas Padjadjaran Bandung Popy Rufaidah menilai pemerintah harus mendorong masyarakat dukung program wisata halal terlebih Indonesia telah meraih tiga kali penghargaan dunia pada ajang "The World Halal Travel Award 2015".

"Perlu sosialisasi lebih massif dan terarah yang juga memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata termasuk seluruh warga," kata Popy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan raihan penghargaan internasional itu tidak sebatas apresiasi dan meningkatkan pariwisata nasional namun harus mewujudkan konsep wisata halal bagi Indonesia pada tingkat dunia.

Ia menyebutkan penghargaan wisata halal tingkat internasional yang diraih Indonesia merupakan peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah.

Menurut Popy Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi segmen wisatawan muslim mancanegara melalui branding "Wonderful Indonesia".

Ia menganggap Indonesia mempunya modal kriteria sumber daya pariwisata halal, sumber daya alam halal, fasilitas hiburan halal, sarana olahraga halal dan rekreasi halal dengan berbagai standarisasi lainnya.

Popy meyakini konsep pariwisata halal itu berdasarkan kriteria dan arahan dari lembaga berwenang seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Direktur Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Unpad itu menyarankan pemerintah dapat memanfaatkan branding Wonderful Indonesia melalui "value creation" sesuai kebutuhan segmen pasar.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan raihan tiga penghargaan World Halal Travel Awards 2015 dapat memperkuat posisi Indonesia khusus Lombok dan Sofyan Hotel Betawi sebagai destinasi pariwisata dan hotel halal kelas dunia.

Prestasi itu menurut Arief menunjukkan usaha Kementerian Pariwisata menjalankan program sesuai rencana melalui pencitraan, promosi dan penjualan (branding, advertising and selling atau BAS).

Sementara itu, penggagas dan kreator pariwisata halal Indonesia, Sapta Nirwandar menambahkan Indonesia memiliki potensi besar menjadi "pemain" utama pariwisata halal di dunia.

(T014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015