Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IG Nyoman Wiratmaja Puja memimpin upacara peresmian produksi pertama kedua lapangan itu di Gresik.
Usai peresmian Presiden PC Muriah Ltd dan PC Ketapang II Ltd Hazli Sham Kassim Hazli menjelaskan Lapangan Bukit Tua di laut utara Jawa Timur, sekitar 35 kilometer sebelah utara Pulau Madura, mampu mencapai produksi puncak hingga 20 ribu barel minyak per hari (bopd) dan 50 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).
Sementara Lapangan Gas Kepodang, sekitar 180 kilometer timur laut dari Semarang di lepas pantai Jawa Timur, diharapkan mampu menghasilkan 116 juta standar kaki kubik gas per hari.
"Kami berharap produksi kedua lapangan ini mampu memenuhi permintaan energi di Indonesia, khususnya untuk keperluan domestik Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Hazli.
Hazli mengatakan kedua lapangan tersebut merupakan proyek terbesar Petronas.
Dia mengatakan perusahaan telah menginvestasikan hingga 658 juta dolar AS untuk Lapangan Bukit Tua dan 524 juta dolar AS untuk Kepodang.
"Kami gunakan teknologi Cyclone Solid Removal untuk proyek Bukit Tua dan telah menghemat biaya hingga 16,6 juta dolar AS," katanya.
Sementara untuk Proyek Kepodang, ia menambahkan, Petronas menggunakan metode float over untuk instalasi pertama CPP Topside serta teknologi segmentizer.
Petronas memiliki 80 persen saham kedua lapangan tersebut dan sisanya milik PT Saka Ketapang Perdana dan Saka Energi Muriah Ltd.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
