Palu (ANTARA News) - Calon Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengaku tidak mempunyai uang untuk menyogok pemilih agar memilih dirinya pada Pilkada Sulteng, Rabu (9/12).

"Saya tidak punya uang untuk menyogok pemilih," kata Rusdi Mastura di Palu, Kamis.

Ia mengakui saat dirinya maju dan didorong sebagai salah satu kandidat Gubernur Sulteng pada pilkada tahun ini, saat itu dirinya tidak memiliki uang atau dana sebagai kesiapan mengikuti pilkada.

Namun, berkat bantuan dan donatur dari keluarga dan sahabat karib yang dekat dengan dirinya, ia dapat menjadi salah satu kandidat gubernur pada pilkada tahun ini.

Dengan demikian, dana atau modal yang dipergunakan untuk kebutuhan sosialisasi dan kampanye jumlahnya sangat terbatas.

"Saya maju sebagai calon gubernur bukan karena uang saya banyak, kalau berdasarkan uang, saya jujur, uang saya tidak ada. Saya bisa maju karena dorongan dan bantuan dari keluarga dan teman dekat saya," kata mantan Wali Kota Palu dua periode itu.

Baca juga : Hitung cepat LSI nyatakan pasangan Irwan-Nasrul menang

Ia mengatakan, selama empat bulan berkunjung ke masyarakat dari desa ke desa, dirinya hanya mengandalkan bantuan yang diberikan oleh teman-teman dekatnya yang masuk dalam tim.

Karena itu selama mengunjungi masyarakat, ia mengaku jarang menginap di hotel, tetapi di mesjid atau di rumah-rumah masyarakat yang dikunjunginya di 12 kabupaten se-Sulteng.

Tidak hanya itu, modal atau biaya makan untuk dirinya dan tim, yang bersamanya turun langsung ke masyarakat sangat terbatas.

"Makan saja masyarakat yang siapkan. Makanya makanannya itu ubi, jagung, dan pisang, yang sering dimakan oleh masyarakat di desa," ujarnya.

Kemarin, tim sukses dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah saling mengklaim kemenangan masing-masing dalam perolehan suara sementara hitungan manual pemilihan kepala daerah serentak.

Tim relawan pasangan calon nomor urut 1 Rusdi Mastura-Ihwan Datu Adam, Fahri Timur, mengatakan pasangan Rusdi-Ihwan memimpin perolehan suara sementara dengan selisih 1 hingga 2 persen dari pasangan nomor urut 2 Longki-Sudarto.

"Data bergerak terus. Saat ini kami sudah di posisi 51,3 persen. Nomor dua 48 persen," kata Fahri di Palu, Rabu malam.

Dia mengatakan pergerakan selisih persentase antara pasangan Rusdi-Ihwan dan Longki-Sudarto antara 1 sampai 5 persen.

"Itu data dari 1.290 TPS. Kami gunakan real count," katanya. Data tersebut disampaikan Fahri pada pukul 19.30 WITA.

Sementara itu tim sukses pendukung pasangan Longki-Sudarto dalam penghitungan sementara real count menyebutkan pasangan Longki-Sudarto unggul 54 persen, sementara Rusdi-Ihwan 46 persen.

Real count tersebut dipublikasikan melalui layar lebar di sekretariat pemenangan Longki-Sudarto di Jalan Juanda 77 Palu disaksikan para pendukung dan simpatisan Longki-Sudarto.

Grafik perolehan suara Longki-Sudarto pada pukul 17.30 WITA sebanyak 83.759 suara. Sementara Rusdi-Ihwan 72.373 suara.

Tercatat dari pukul 17.00 WITA selisih suara antara Longki-Sudarto dan Rusdi-Ihwan sebanyak 10.682 suara, masing-masing 74.195 suara dan 63.513 suara.

Lima menit kemudian perolehan suara Longki-Sudarto 76.830 suara, sementara Rusdi-Ihwan sebanyak 65.125 suara.

Dari menit ke menit perolehan suara Longki-Sudarto belum bisa terlampaui hingga akhirnya pukul 17.30 WITA sebanyak 83.759 suara atau 54 persen sementara Rusdi-Ihwan sebanyak 72.373 suara atau 46 persen.

"Perolehan suara ini langsung dari TPS. Untuk sementara ini belum sampai separuh data dari TPS yang masuk," kata Koordinator Data Sekretariat Pemenangan Longki-Sudarto, Amin Panto.

Jumlah TPS pada Pilkada Sulteng sebanyak 5.672 dengan daftar pemilih tetap sebanyak 1.954.250 orang.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015