Padang (ANTARA News) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, menetapkan status Siaga 1 pascagempa bumi berkekuatan 7,8 pada Skala Richter (SR) yang yang berpusat di Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumater Barat, Rabu Malam.

"Pada Siaga 1 ini, kami menyiapkan personil sebanyak 20 orang untuk membantu para warga binaan jika gempa susulan yang lebih kuat dan berpotensi tsunami," kata Kepala Pengamanan Lapas Muaro Padang, Darwan di Padang, Rabu malam.

Ia menyebutkan, ketika gempa terjadi sekitar pukul 19.49 WIB itu, warga binaan yang berjumlah 1.035 panik karena getaran gempa yang dirasakan cukup kencang.

"Apalagi lapas ini berada di tepi pantai Padang," katanya.

Ia menyebutkan, pihaknya telah memberitahukan kepada para warga binaan jalur-jalur evakuasi jika kembali terjadi gempa kembali dengan kekuatan yang lebih besar.

Ia mengatakan opsi jalur evakuasi ada dua. Lokasi evakuasi yang pertama adalah Bukit Gado-gado yang berjarak sekitar 15 menit dari Lapas Muaro.

"Namun jika jembatan Siti Nurbaya rusak, maka langkah evakuasi selanjutnya menuju jalur ke Hotel AW yang jaraknya juga selama 15 menit dari lapas," katanya.

Meskipun sebelumnya sempat panik, katanya, warga binaan kini telah kembali ke sel-nya masing-masing.

Sebelumnya BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk daerah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu dan Lampung pascagempa yang menguncang Padang dan sekitarnya dengan kekuatan 7,8 Skala Richter pada pukul 19.49 WIB.

Gempa itu berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016