Beijing (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata Indonesia menggelar promosi dan misi penjualan wisata golf di Shanghai dan Beijing guna menarik kedatangan lebih banyak wisatawan Negeri Panda ke Tanah Air.

"Kami optimis Indonesia mampu menjadi destinasi yang menarik bagi turis mancanegara, termasuk para pegolf, baik masyarakat umum, pegolf amatir maupun profesional," kata Asisten Wakil Deputi Pemasaran Internasional Kementerian Pariwisata Lilis Fauziah kepada Antara di Beijing, Kamis malam.

Ditemui di sela-sela malam misi penjualan, ia mengemukakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 150 lapangan golf bertaraf internasional di sejumlah kota dan tujuan wisata seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Bali, Batam dan Bintan.

Ia menuturkan, sebagian besar lapangan golf di Indonesia berada tak jauh dari objek wisata alam, memungkinkan para penyuka golf memainkan olahraga itu sambil menikmati udara segar dan pemandangan laut, pegunungan, kota, pantai, atau hutan hujan.

"Wisata golf Indonesia punya keunikan yang berbeda dengan wisata golf di negara lain, dan faktor ini bisa menjadi daya tarik sekaligus keunggulan wisata golf Indonesia," katanya.

Ia mengakui Indonesia masih ketinggalan dibandingkan Malaysia dan Thailand dalam pengembangan wisata golf.

"Namun kami tidak tinggal diam, potensi kita punya, lapangan golf bertaraf internasional, caddy yang profesional, alam yang indah dan beragam, itu semua akan kami kemas lebih baik dan lebih profesional lagi, sehingga Indonesia mampu menjadi destinasi wisata golf," kata Lilis.

Direktur Pemasaran PT Visi Prima Golf Merry Kwan mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata golf internasional.

"Lima tahun silam, wisata golf di Indonesia hanya mampu menjaring 900 orang turis, kini jumlahnya sudah sekitar 3.000 orang per tahun. Ini menunjukkan kecenderungan yang positif," ungkapnya.

Selain itu, menurut Merry, paket wisata golf di Indonesia tergolong relatif lebih murah dengan harga sekitar 550 dolar AS untuk lima hari empat malam. Harga tersebut sudah termasuk akomodasi, transportasi, biaya caddy fee dan fasilitas lainnya.

"Harga kami kompetitif, tetapi kualitas kami juga sangat terjamin," ujar Merry.

Merry mengatakan promosi destinasi wisata golf akan lebih efektif jika dilakukan dengan menggelar turnamen golf internasional dengan menghadirkan pegolf dunia.

"Karena bagaimana pun orang akan tertarik dan yakin jika mereka sudah melihat dengan mata kepala sendiri, atau mereka melihat figur terkenal sudah datang dan bermain langsung di Indonesia," katanya.

Kementerian Pariwisata menargetkan sekitar 10 persen dari dua juta turis Tiongkok yang datang ke Indonesia akan berwisata sambil bermain golf.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016