Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, produser susu ternama Selandia Baru berminat menanamkan modalnya di bidang peternakan sapi perah terintegrasi dengan industri pengolahan susu.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan, investor tersebut melihat potensi perkembangan industri susu yang diiringi pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi.

Menurut dia, porsi investasi investor terkait dalam investasi yang masuk dari Selandia Baru cukup besar.

Realisasi investasi dari Selandia Baru sendiri, dalam kurun waktu 2010-2015 sebesar 38 juta dolar Amerika Serikat, di mana 29 juta dolar Amerika Serikat dari nilai tersebut merupakan angka realisasi investasi dari investor Selandia Baru.

"Dengan adanya minat investasi perluasan di bidang usaha peternakan sapi perah ini diharapkan dapat semakin meningkatkan nilai investasi dari Selandia Baru," katanya.

Lebih lanjut, menurut Sibarani, dari hitungan BKPM apabila seluruh produksi susu segar yang saat ini telah tercatat dalam izin usaha tetap sebesar 12.000 metrik ton per tahun ingin dipasok oleh peternakan sapi milik sendiri di Indonesia, maka setidaknya perusahaan itu harus memiliki lebih dari 3.000 ekor sapi perah.

"Mereka setidaknya harus memiliki lebih dari 3.000 ekor sapi perah dengan perkiraan investasi mencapai 8 juta dolar Amerika Serikat hingga 10 juta dolar Amerika Serikat. Nilai ini baru hanya atas pembangunan peternakan dengan kapasitas eksisting dan diluar rencana penambahan kapasitas produksi," jelasnya.

Dia juga mengemukakan kondisi produksi susu nasional saat ini masih banyak tergantung pada bahan baku impor.

Ia juga mencatat baru beberapa perusahaan yang memiliki industri pengolahan susu yang terintegrasi dengan peternakan sapi perah.

"Ini yang mulai disadari oleh para produsen susu. Mereka mulai menyiapkan peternakan sapi terintegrasi untuk mendukung penjualan produk-produk mereka di Indonesia. Selain dari Selandia Baru, tercatat produsen susu Australia juga berminat mengembangkan peternakan sapi perah di Indonesia," ungkapnya.

Petugas pemasaran Wilayah Australia, Faisal Suralaga, menuturkan dari data yang dikeluarkan oleh Dewan Daging Nasional, produksi susu segar nasional sudah dapat mencukupi 20 persen kebutuhan produksi susu nasional.

Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016