Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp2,5 triliun melalui penugasan khusus untuk kegiatan mendesak di 2016 seperti penyiapan infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Kami pada TA 2016 ini akan dikurangi (untuk penghematan) sebesar Rp8,4 triliun namun pada saat yang bersamaan juga akan mendapatkan tambahan anggaran melalui penugasan khusus untuk kegiatan mendesak sebesar Rp2,5 triliun," kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Taufik menegaskan bahwa penghematan Rp8,4 triliun tahun ini akan dilakukan pada paket-paket pekerjaan yang bisa ditunda pelaksanaannya, dari sisa lelang dan juga penghematan pada kegiatan rapat dan perjalanan dinas.

Serapan anggaran Kementerian PUPR hingga per 11 April 2016 telah mencapai 10,04 persen dan progres fisik sebesar 9,13 persen. Serapan anggaran tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 yang hanya mencapai 2,69 persen dan progres fisik sebesar 1,48 persen.

Kementerian PUPR pada tahun ini memperoleh anggaran sebesar Rp104,4 triliun.

Taufik juga mengatakan, Kementerian PUPR telah mempercepat pelaksanaan lelang pada Agustus 2015 sehingga awal 2016 sudah langsung dapat dilakukan pembangunan secara fisik.

Dia memberikan contoh, beberapa kegiatan strategis yang saat ini sedang ditangani oleh Kementerian PUPR adalah pembangunan jalan Trans Papua terutama untuk menembus ke arah Wamena.

Upaya itu, katanya, harus dilakukan karena jalan tersebut merupakan sebuah kebutuhan utama dari masyarakat Papua. "Dengan terhubungnya pusat-pusat kabupaten dengan jaringan jalan, diharapkan dapat menurunkan biaya logistik di Papua," katanya.

Ia juga berharap dan optimistis bahwa serapan di akhir tahun akan dapat tercapai sekitar 94 persen.

"Tidak mungkin mencapai 100 pesen karena pasti akan ada sisa lelang dan beberapa penghematan pada kegiatan-kegiatan swakelola," katanya.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016