Tarakan, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menilai penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf dari Filipina akhir-akhir ini sangat mempengaruhi kondisi keamanan dan kenyamanan perairan perbatasan di Kalimantan Utara.

"Kasus penyanderaan yang terus dilakukan Kelompok Abu Sayyaf (Filipina) akhir-akhir ini mempengaruhi perairan Kaltara menjadi tidak aman dan tidak nyaman bagi perusahaan pelayaran ekonomi," kata Wakil Gubernur Kalimantan Utara Udin Hianggio dalam pernyataan tertulisnya.

Untuk menjaga keamanan di perairan antara Indonesia-Malaysia dan Filipina, Pemprov Kalimantan Utara menginginkan TNI digerakkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

Udinmengatakan, perairan Kalimantan Utara adalah jalur pelayaran ekonomi internasional sehingga perlu diawasi dan dijaga secara terpadu serta  berkesinambungan untuk menangkal pergerakan-pergerakan kelompok bersenjata Filipina, termasuk kelompok Abu Sayyaf.

Saat ini 14 WNI tengah disandera Abu Sayyaf.

Salah satu ABK bernama Lambos Simanungkalit luka parah pada bagian bawah ketiak kiri tembus dada kiri akibat ditembak kelompok teroris itu.

Pewarta: M. Rusman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016