Manggarai Barat (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan bantuan modal kerja kepada usaha mikro, kecil, dan menengah kelompok tani dan nelayan se-provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp13,7 miliar, serta peralatan tangkap ikan dan benih rumput laut senilai Rp2 miliar. Acara tatap muka dengan perwakilan 1.103 anggota kelompok tani dan nelayan itu dipusatkan di Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu. Turut dalam rombongan Presiden, antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Kelauatan dan Perikanan Fredi Numberi, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng. Pada dialog dua arah yang dipandu Gubernur NTT, Piet A. Tallo, juga dihadiri pemuka masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama setempat, serta para wakil pemerintahan daerah dan kecamatan. Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberikan bantuan tiga unit mesin pengolah rumput laut dan dua unit kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) sebagai alat pembuka jalur transportasi pemasaran dan distribusi hasil perikanan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. LCT itu diberikan kepada nelayan di kabupaten Alor dan Kabupaten Rote Ndao. Pemerintah pusat juga memberi bantuan senilai Rp2,0 miliar untuk pengembangan kawasan budidaya rumput laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Khusus bantuan kepada nelayan di Manggarai Barat, pemerintah melalui Departemen Kelautan dan Perikanan memberi sumbangan lima unit kapal penangkap ikan berukuran 10 gross ton. Presiden juga secara simbolis menyerahkan benih unggul seperti padi, jagung, kopi, dan cengkeh, senilai 27,16 miliar untuk sektor pertanian dan perkebunan di seluruh provinsi NTT. Kepala Negara menjelaskan, bantuan yang diberikan pemerintah diharapkan dapat digunakan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Masyarakat akan sejahtera, apabila pangan, sandang, rumah layak huni, tingkat kesehatan serta keamanan dapat diwujudkan," kata Presiden. Presiden Yudhoyono juga meminta masyarakat untuk bersyukur atas segala nikmat kelebihan dan kekurangan yang diberikan Tuhan, seperti sumber daya alam yang besar. Hal itu diungkapkan Presiden terkait dengan bencana longsor dan banjir yang menimpa Kabupaten Manggarai, NTT, yang menyebabkan 34 orang meninggal dan 41 orang belum diketahui nasibnya. "Kalau ada cobaan tidak boleh mengeluh dan putus asa, posisi Indonesia secara geologi memang rawan bencana, tetapi segala sesuatu kelebihan yang dimiliki bumi Indonesia justru harus dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup anak dan cucu kita," demikian Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007