Jakarta (ANTARA News) - PT Bank BNI Syariah membukukan laba bersih Rp145,65 miliar pada semester I tahun 2016 atau naik 45,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp99,94 miliar.

Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono di Jakarta, Kamis, menjelaskan pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya, dan mendapat kontribusi dari komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus membaik.

Selain itu, Imam juga mengatakan kinerja BNI Syariah pada triwulan kedua pada sisi neraca berjalan optimal, dilihat dari pertumbuhan aset year on year (yoy) yang naik sebesar 23,12 persen dari Rp20,85 triliun pada Juni 2015 menjadi Rp25,68 triliun.

"Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 13,36 persen dan DPK (Dana Pihak Ketiga) sebesar 26,05 persen terhadap posisi tahun sebelumnya di periode yang sama," ujar Imam.

Pembiayaan Juni 2015 yang mencapai Rp16,74 triliun tumbuh menjadi Rp18,98 persen pada Juni 2016.

Pertumbuhan itu disebutkan karena penjagaan terhadap kualitas pembiayaan sehingga non performing loan (NPF) triwulan kedua 2016 berada di posisi 2,80 persen.

"Angka ini di bawah rata-rata industri perbankan syariah," kata dia.

Di sisi lain DPK pada Juni tahun 2015 sebesar Rp17,32 triliun meningkat menjadi Rp21,83 triliun pada Juni 2016 dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,12 persen naik dari 46,86 persen di tahun sebelumnya.

Dari total pembiayaan sebesar Rp18.98 triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 52,96 persen, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 22,78 persen, pembiayaan komersial sebesar 16,38 persen, pembiayaan mikro sebesar 5,77 persen, dan pembiayaan Hasanah Card 2,11 persen.

"Untuk pembiayaan konsumer, sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah sebesar 86,02 persen," kata Imam.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016