Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku bangga karena Kereta Kencana "Ki Jaga Raksa" yang biasa terparkir di teras Bale Nagri pemerintah daerah setempat digunakan dalam rangkaian HUT RI ke-71 di Istana Negara Jakarta, pada 17 Agustus 2016.

"Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Purwakarta," katanya disela prosesi pelepasan Kereta Kencana KI Jaga Raksa, di komplek Pemkab Purwakarta, Kamis.

Masyarakat Purwakarta patut bangga, karena kereta kencana tersebut merupakan salah satu dari ikon Purwakarta yang menjadi cerminan refleksi sejarah kebudayaan di Purwakarta.

Ia mengatakan, pihak Istana Negara Jakarta meminjam Kereta Kencana "Ki Jaga Raksa" untuk kepentingan rangkaian HUT RI di Istana Negara Jakarta.

Kereta kencana tersebut akan digunakan untuk membawa bendera pusaka yang dijahit Fatmawati, dari Monas menuju Istana Negara.

Dengan adanya rangkaian HUT RI di Istana Negara, Dedi menilai Presiden Joko Widodo telah memadukan unsur tradisi dan unsur kekinian dalam tatanan kenegeraan. Hal itu penting, karena Indonesia memiliki tradisi kebudayaan yang kuat.

"Pak Jokowi memiliki intuisi kebudayaan yang luar biasa. Intuisi ini mulai muncul dalam tatanan kenegaraan, saya kira ini bagus karena Indonesia kaya budaya. Nanti itu dalam upacara peringatan HUT RI, beliau ingin memadukan budaya militer kerajaan dan budaya militer kekinian," katanya.

Kereta kencana itu sendiri sebenarnya hanya setahun sekali dipakai, yakni setiap malam puncak Hari Jadi Purwakarta.

Sementara itu, pada Kamis pagi Kereta Kencana "Ki Jaga Raksa" dibawa dari Purwakarta ke Jakarta. Sebelum dibawa ke Jakarta, dilakukan ritual atau upacara terlebih dahulu di lingkungan Pendopo Pemkab Purwakarta.

Kaurops Garnisun Tetap I/JKT Lettu Agus Sugandar mengaku mengerahkan 17 orang serta menggunakan sebuah truk untuk membawa Kereta Kencana "Ki Jaga Raksa" ke Jakarta.

"Nanti rencananya (Kereta Kencana Ki Jaga Raksa) akan digunakan saat upacara HUT RI dari Monas ke Istana Negara," katanya.

Kereta kencana itu dijadwalkan akan membawa bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati.

Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016