Semarang (ANTARA News) - Kedutaan Besar Inggris (British Embassy) Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia menyediakan puluhan kuota Beasiswa Chevening bagi pelajar Indonesia.

"Tahun ini, kami buka 68 slot, dan tahun depan sepertinya akan ditingkatkan lagi jumlah penerimaannya," kata perwakilan dari British Embassy, Melisa, di sela acara "Info Session for Chevening Scholarship" di Universitas Diponegoro Semarang, Jumat.

Melisa menjelaskan Beasiswa Chevening merupakan beasiswa jenjang strata dua (S-2) bagi mahasiswa Indonesia yang diterima kuliah di Inggris, apapun perguruan tinggi dan jurusannya.

"Kami akan memberikan beasiswa yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, tiket pesawat, dan sebagainya," katanya.

Namun, ia mengatakan mahasiswa yang sudah menerima Beasiswa Chevening harus mampu lulus program magister dalam waktu 12 bulan.

Jika lebih dari waktu yang ditentukan, lanjut dia, mahasiswa harus membayar sendiri segala biaya selepas masa satu tahun tersebut.

"Setelah lulus, para penerima beasiswa harus berkomitmen untuk kembali ke Indonesia terlebih dahulu selama dua tahun," katanya.

Beasiswa Chevening tahun 2016 sudah dibuka pendaftarannya sampai tanggal 8 November mendatang, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh para pendaftar adalah pengalaman bekerja minimal dua tahun.

"Untuk pengalaman bisa berupa akumulasi selama dua tahun atau hitungannya 2800 jam kerja dari berbagai jenis pekerjaan, termasuk saat mahasiswa magang," tambah Melisa.

Salah satu alumni penerima Beasiswa Chevening 2014, Dewi Safitri yang juga hadir dalam acara tersebut turut menjelaskan sejumlah syarat yang diperlukan.

Dewi mengatakan bahwa pelamar Beasiswa Chevening harus memiliki IPK di atas 3,0 dan skor IELTS minimal 6,5.

"Selain IPK dan IELTS, esai terkait motivasi belajar dan sesi wawancara juga menjadi bagian penting yang harus dipersiapkan dengan baik," katanya.

Bahkan, ia menyarankan agar pengerjaannya paling tidak dilakukan selama kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan esai.

"Esai harus menjelaskan identitas diri, prestasi yang dimiliki, dan yang paling penting argumen tentang apa yang akan dikontribusikan pada negara setelah lulus nanti," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016