Kami meminta nelayan cukup berhati-hati dalam kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu."
Meulaboh (ANTARA News) - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) bersama tim gabungan masih melakukan pencarian lima dari sembilan nelayan kapal bagan apung yang tenggelam akibat dihempas badai di perairan lepas samudera di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Koordinator Basarnas Pos Simeulue, Rahmad Kenedy, yang dihubungi di Simeulue, Sabtu, mengatakan bahwa dari sembilan orang anak buah kapal (ABK) bagan apung empat orang diantaranya selamat dan lima orang masih dalam pencarian di tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada sembilan orang ABK saat dihempas badai dan tengelam di perairan Simahana, empat orang dapat menyelamatkan diri dan lima orang hilang. TKP-nya dengan estimasi dua jam perjalanan atau sekitar 34 mil dari pantai," katanya.

Kenedy menjelaskan, insiden itu terjadi pada Jumat (4/11) dini hari saat nelayan melaut untuk mencari ikan menggunakan kapal motor, dan terhempas badai yang datang tiba-tiba, Kapal tenggelam pada koordinat 02.31.29 Lintang Utara (LU) dan 96.27.07 Bujur Timur (BT).

Lima korban yang masih dalam pencarian adalah Rizal Setiawan (32), Said (32), Arianto (30), Andi (21), Roking (34).

Tim pencarian terdiri dari Pos SAR Simeulue, Satgas SAR Simeulue, TNI-AL, nelayan dan Pol Air Simeulue, yang memanfaatkan dua perahu karet.

Kenedy juga mengatakan, sebagian tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) saat ini juga dalam operasi pencarian orang hilang di Gunung Ujung Tinggi. Korban dilaporkan hilang saat mencari sayur, dan proses pencariannya melibatkan 20 anggota SAR..

"Untuk hari ini ada enam orang hilang di Simeulue yang masih kami lakukan pencarian, lima orang di laut dan satu orang di hutan. Saat ini konsentrasi pencarian kedua lokasi itu kita lakukan bersama-sama," ujarnya.

Ia menyampaikan, awalnya empat orang ABK ditemukan nelayan, kemudian informasi tersebut sampai ke daratan sehingga ditindak lanjuti dengan koordinasi dengan semua pihak terkait.

Pada hari yang sama, dia menyatakan, nelayan setempat juga menemukan satu perahu robin dalam kondisi penuh air dan tidak ada orang di dalamnya. Kemudian, nelayan menariknya sampai ke daratan, dan belum diketahui apakah ada korban baru.

Berkaitan dengan Ramlan (40), nelayan yang hilang dari kapalnya pada pekan lalu belum dapat ditemukan, dan secara prosedur pencarian dihentikan sampai mendapatkan informasi lanjutan.

"Saat ini di Simeulue sedang kompleks untuk pencarian korban. Namun, kondisi cuaca hari ini lumayan mendukung. Kami meminta nelayan cukup berhati-hati dalam kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu," demikian Rahmad Kenedy.

Pewarta: Anwar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016