Saya belum dapat tembusan informasi itu"
Kediri (ANTARA News) - Keluarga besar Tan Malaka di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menyatakan optimistis bahwa jenazah yang ditemukan di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, adalah Tan Malaka.

"Keluarga sudah tahu sejak tiga tahun lalu. Wafatnya Tan Malaka dalam keadaan duduk dan terikat, itu terungkap waktu dibongkar pertama kali untuk tes forensik," kata Direktur Tan Malaka Institute Sumbar Yudilfan Habib Datuak Monti saat di Kediri, Kamis.

Yudilfan yang ditemui saat singgah di rumah Ketua DPC PKB Kota Kediri Oeing Abdul Muid di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, mengatakan kondisi wafatnya Tan Malaka itu sesuai dengan cerita yang disampaikan pelaku sejarah, sehingga keluarga juga tidak ragu. Terlebih lagi, keluarga sudah mendapatkan tembusan terkait dengan kepastian makam Tan Malaka itu.

Pihaknya juga menegaskan, saat ini keluarga ingin fokus pada upaya pemindahan jenazah dari Kediri ke Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, yang merupakan tempat kelahirannya. Tempat pemakaman itu dipilih, sesuai dengan adat di daerah tersebut.

Ia sebenarnya mengaku sedih, dengan makam Tan Malaka ada saat ini, sebab seolah-olah tidak ada tanggung jawab moral dari penyelenggara negara kepada pejuang kemerdekaan. Harusnya, daerah yang menjadi makamnya bisa dibangun, sehingga bisa menjadi tujuan wisata religi dan sejarah. Bahkan, kedepan dari penjuru dunia akan datang ke tempat tersebut.

Di tempat yang baru nanti, keluarga sudah memastikan jenazah Tan Malaka akan mendapatkan tempat yang terbaik. Tan Malaka termasuk pemangku adat di daerah itu, dan keluarga besar ingin agar makamnya berada di tempat kelahiran.

Rencana keluarga itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Bahkan, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan juga datang langsung ke Kediri, meninjau serta memastikan kondisi makam Tan Malaka tersebut.

"Kami ke Kediri dalam rangka penjajakan dan sebelumnya dari keluarga Tan Malaka punya keinginan untuk pemindahan makam ke Lima Puluh Kota (Kabupaten Lima Puluh Kota)," kata Ferizal.

Tan Malaka merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Selama hidupnya beragam karya berhasil dibuat, termasuk Madilog dan Gerpolek, dimana keduanya seringkali dianggap sebagai karya penting dari Tan Malaka.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris Setiawan mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait dengan rencana pemindaham makam Tan Malaka itu.

"Saya belum dapat tembusan informasi itu," kata Haris.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016