Lamongan (ANTARA News) - Bursa kerja yang diselenggarakan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menyediakan sedikitnya 1.801 lowongan di berbagai bidang, dan diikuti sebanyak 30 perusahaan yang berasal dari Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Rembang, dan Jakarta Barat.

Bupati Lamongan Fadeli, dalam keterangan persnya di Lamongan, Selasa mengatakan kegiatan bursa kerja itu diharapkan mampu menurunkan angka pengangguran di level tiga persen, sebab kini pengangguran terbuka di wilayah setempat masih 4,1 persen.

"Jumlah pengangguran di Lamongan masih di bawah angka Jawa Timur yakni sebesar 4,3 persen, dan melalui bursa kerja dan adanya balai latihan kerja (BLK) saya harap dapat mendukung target tersebut," katanya.

Fadeli juga mewajibkan perusahaan yang ada di Lamongan untuk menggunakan tenaga kerja dari Lamongan, kecuali tenaga kerja dengan keterampilan khusus yang diperbolehkan merekrut dari luar Lamongan.

"Jika perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja baru dengan kualifikasi keahlian tertentu, kami bisa bantu dengan kerja sama Balai Latihan Kerja (BLK) Lamongan. Nantinya membuat program pelatihan yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan," katanya.

Dengan upaya itu, kata Fadeli, akan memberi kesempatan bagi warga Lamongan untuk dipekerjakan terlebih dahulu dan menurunkan angka pengangguran sesuai target.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Lamongan Mohammad Kamil mengatakan bursa kerja yang digelar di kantor setempat menawarkan rincian 62 lowongan untuk lulusan SMP, 1.588 untuk lulusan SMA/SMK, 112 untuk lulusan Diploma, dan 39 untuk lulusan S1.

"Minat pencari kerja hingga malam ini sangat tinggi, dan tercatat sudah 2.115 formulir pencari kerja yang dikembalikan," katanya.

Ia menjelaskan, Pemkab Lamongan juga siap menyiapkan tenaga kerja dengan kualifikasi keahlian tertentu melalui kerja sama Balai Latihan Kerja (BLK), sebab pada tahun 2017 keberadaan BLK sudah dilengkapi peralatan kerja, karena telah dianggarkan dana sebesar Rp5 miliar untuk menyediakan alat tersebut.

"Fasilitas BLK Lamongan juga memiliki hall yang dapat diisi 600 orang, terdapat 24 kamar layaknya hotel dengan AC dan kamar mandi dalam bagi peserta pelatihan, tentunya diharapkan mampu menyiapkan tenaga kerja dengan kualifikasi keahlian tertentu," katanya.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016