Situbondo (ANTARA News) - Sebanyak 96 rumah warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu malam terendam banjir akibat luapan sungai setelah sebelumnya diguyur hujan lebat dan ketinggian banjir mencapai 80 cm.

Banjir akibat luapan Sungai Jumain di Desa Besuki ini terjadi sejak sekitar pukul 19.00 WIB dan air luapan sungai tersebut menggenangi 96 rumah di tiga dusun," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Puriyono di Situbondo, Senin pagi.

Ia menyebutkan 96 rumah yang terendam banjir di tiga dusun Desa Besuki, itu masing-masing diantaranya 13 kepala keluarga (KK) di Dusun Pecinan RT 04 RW 01, di RT 02 RW 01 sebanyak 22 KK dan di RT 03 RW 02 sebanyak 6 KK.

Sedangkan di Dusun Kota Timur RT 01 RW 05, rumah warga yang juga terendam banjir luapan sungai sebanyak 25 KK, sementara di Dusun Kota Timur Kampung Baru RT 01 / RW 03 sebanyak 30 KK, sehingga total keseluruhan rumah warga yang terendam banjir 96 rumah.

Menurutnya, banjir yang merendam rumah warga ini terjadi setelah sebelumnya di wilayah barat Kabupaten Situbondo, itu terjadi hujan lebat sejak siang hingga sore hari dan sungai di desa setempat tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah sehingga meluap dan merendam rumah warga.

"Banjir yang menggenangi rumah warga mencapai 50 cm hingga 80 cm. Dan sekitar pukul 23.WIB banjir di tiga dusun tersebut sudah mulai berangsur surut seiring hujan di daerah pegunungan dan di wilayah itu sudah mulai reda," katanya.

Ia mengatakan petugas BPBD setelah mendapatkan informasi banjir langsung mendatangi lokasi dan melakukan peninjauan serta mencari masyarakat rentan yang berada di dalam rumah yang ingin keluar dari rumah namun terkendala fisik.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir luapan air sungai yang sudah terjadi kedua kalinya ini, dan memang warga sempat mengungsi tapi karena banjir tidak lama kemudian surut mereka kembali dan langsung membersihkan rumah mereka masing-masing," ujarnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto/Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017