Kediri (ANTARA News) - Keluarga Ibrahim Datuk Tan Malaka dari Sumatera Barat pada Selasa menggelar prosesi adat penjemputan atau penobatan gelar di makam Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang diyakini sebagai makam Datuk Tan Malaka.

Pegiat Tan Malaka Institute Habib Datuk Monti mengatakan prosesi dilakukan untuk memindahkan gelar Datuk Tan Malaka ke kemenakannya Hengki Novaro Arsil.

"Ini acara prosesi bersalin baju atau penobatan gelar Datuk Tan Malaka yang dipindahgelarkan dari Ibrahim Datuk Tan Malaka pada Hengki Novaro dan ini dinobatkan di tanah pekuburan," kata Monti di areal makam Desa Selopanggung.

Proses penobatan gelar itu, menurut dia, merupakan bagian dari adat yang berlaku di Minangkabau.

Dalam acara itu, para pemangku adat melakukan prosesi pembahasan dan menyampaikan pernyataan sikap persetujuan lalu memakaikan baju dan menyematkan keris kepada yang diberi gelar, lalu berdoa bersama.

Wakil Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Ferizal Ridwan mengatakan prosesi itu tidak hanya di areal makam, melainkan juga di kampung halaman.

"Kami lakukan haul, berdoa, dan selanjutnya masih ada acara lagi di kampung halaman," katanya.

Di kampung halaman, ia menjelaskan, nantinya akan dilakukan arak-arakan di sepanjang Jalan Tan Malaka di Sumatera Barat yang panjangnya sekitar 45 kilometer.

"Artinya, secara adat telah sempurna prosesi ini semua. Dan, lengkap sudah Ibrahim secara gelar dan secara raja akan bersatu di depan rumahnya sendiri," kata Ferizal.

Acara penobatan gelar itu di areal makam itu dihadiri 150 orang lebih, termasuk di antaranya pemangku adat dan pejabat pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, yang mengenakan pakaian adat. Wakil Bupati Kediri Masykuri dan pejabat pemerintah setempat juga menghadiri acara itu.



Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/Asmaul Chusna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017