Suara yang diperoleh pasangan Ahok-Djarot di TPS 88 sebesar 532, sedangkan pasangan Anies-Sandi 129 suara dari 795 DPT dengan empat surat suara tidak sah.
"Jumlah suara sah 661, hasil dari pasangan nomor dua 532 suara dan nomor tiga 129 suara," kata Lidwan ketua TPS 88, Rabu.
Sayangnya, pihak TPS tidak menyimpan data hasil kemenangan pada pilkada putaran pertama karena beda susunan pengurus TPS. "(Hasil sebelumnya) tidak ada. Kami berbeda kepengurusan," kata Lidwan.
Sementara, perolehan suara pasangan nomor urut dua di TPS 89 tercatat 612 suara, sedangkan pasangan Anies-Sandi memperoleh 52 suara. Jumlah suara sah sebanyak 664 dari total 792 DPT dengan satu surat suara tidak sah.
Kemudian, di TPS 90 yang terletak di dalam wilayah sebuah apartemen, pasangan Ahok-Djarot unggul 434 suara sedangkan pasangan nomor urut tiga hanya mengumpulkan 25 suara dari 646 total DPT dan didapati delapan suara tidak sah.
"Ada 434 suara untuk nomor dua dan 25 suara untuk nomor tiga dengan delapan surat suara tidak sah," kata Teguh selaku ketua TPS 90.
Pada Pilkada DKI putaran kedua, dua TPS tersebut menambah DPT dari sekitar 500 orang pada putaran pertama menjadi 795 orang pada TPS 88 dan 792 orang DPT di TPS 89.
Secara umum giat pemungutan dan penghitungan suara di beberapa TPS Cengkareng Timur berlangsung lancar. Adapun beberapa kendala antara lain terdapat calon pemilih yang tidak dapat mencoblos karena tidak terdaftar dalam DPT dan tidak memiliki surat keterangan.
Kejadian serupa juga terjadi pada putaran sebelumnya, sejumlah warga dilaporkan tidak bisa memberikan hak suaranya karena kendala kekurangan surat keterangan yang harus diisi para calon pemilih yang tidak masuk dalam daftar pemilih tetap.
Pewarta:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
