Arusha, Tanzania (ANTARA News) - Warga desa-desa di Distrik Monduli, Tanzania Utara, hidup dalam ketakutan konstan menghadapi ancaman keselamatan dari kawanan gajah liar yang berkeliaran ke daerah permukiman mereka menurut pemerintah setempat, Minggu (4/6).

Kawanan gajah liar tersebut menyerbut desa Nalarami, Moita, Bwawani, Kilimasie, Mbuyuni dan Naiti.

Loserian Kimbele, Pejabat Eksekutif Daerah Nalarami, mengatakan, "Kami telah melaporkan masalah itu ke pihak yang berwenang sehingga mereka bisa datang dengan tindakan alternatif untuk mengatasi hal buruk ini."

Ia mengatakan serbuan gajah-gajah tersebut mengakibatkan ketakutan dan kepanikan di kalangan warga desa selain merusak 43 hektare tanaman.

Kawanan gajah menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan warga desa di daerah itu karena mereka sangat bergantung pada pertanian yang rusak karena kedatangan gajah-gajah tersebut.

Iddi Kamata, Komisioner Distrik Monduli, mengkonfirmasi peristiwa tersebut, mengatakan bahwa tak ada laporan mengenai korban jiwa.

"Kami telah menugaskan penjaga hutan untuk mengurus warga desa yang terdampak dan mengusir gajah liar itu ke daerah perlindungan," katanya.

Menurut Komisioner Distrik tersebut, ada 43 gajah yang berkeliaran baik dari Taman Nasional Tarangire atau Taman Nasional Danau Mayara, suaka margasatwa yang berada di dekat distrik itu.

Ia mengatakan gajah liar menyerbu desa Moita, Bwawani, Kilimasie, Mbuyuni dan Naiti.

Pejabat tersebut mengatakan penilaian yang dilakukan oleh petugas suaka margasatwa bekerja sama dengan Departemen Pertanian menunjukkan lebih dari 40 hektare lahan telah rusak akibat binatang-binatang besar itu di Desa Naralami.

"Tapi, kami masih menilai dampak dari serbuan gajah di daerah tersebut," katanya.

Seorang warga desa, Tellosa Saning'o, mengatakan gajah itu menyerbu desanya dalam satu pekan terakhir dan mereka telah memberitahu pihak bertanggung-jawab mengenai masalah tersebut tapi tak ada yang dilakukan.

"Kebanyakan pertanian kami terpengaruh oleh gajah-gajah itu. Tak ada yang tersisa di ladang," kata ibu enam anak tersebut pada Minggu.

Dia mengatakan sebagian warga desa meninggalkan rumah mereka karena mengkhawatirkan keselamatan mereka.

"Sebagian anak kami tak bisa pergi ke sekolah karena alasan keamanan," kata warga desa itu,  menyatakan sebagian besar kegiatan berhenti di daerah tersebut.

Menurut hukum mengenai ganti-rugi bagi pengrusakan yang dilakukan oleh hewan liar, Kementerian Pariwisata dan Sumber Daya Alam Tanzania bertanggung-jawab atas pembayaran ganti-rugi kepada warga yang terdampak serbuan gajah, demikian menurut warta kantor berita Xinhua. (Uu.C003)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017