Jakarta (ANTARA News) - Api yang menyebabkan kebakaran di RW 05 Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat diduga berasal dari sebuah rumah di RT 04. "Untuk sementara diduga penyebab nyala api berasal dari salah satu rumah di RT 04/RW 05 yang terus merembet ke rumah-rumah lainnya," kata Lurah Duri Selatan Abdul Khalik di Jakarta, Selasa. Abdul Khalik menaksir, api tersebut menghanguskan sekitar 200 rumah yang terletak di enam RT, yaitu RT 03, 04, 05, 06, 07, dan 10. Ia mengemukakan bahwa kini sudah disiapkan tenda darurat termasuk dapur umum untuk warga yang berada di Jalan PSS 1 mengingat dampak dari musibah kebakaran ini sangat besar. "Namun soal kerugian, kami belum mengetahui secara pasti karena masih melakukan pendataan," kata Abdul Khalik dan menambahkan, rumah dinas Lurah yang berada tepat di belakang kantor kelurahan juga ikut hangus terbakar. Hingga kini, kebakaran masih belum padam, suasana gelap gulita karena listrik yang padam, dan kepanikan masih melanda warga yang sibuk menyelematkan harta benda. Gerimis yang mulai turun menimbulkan harapan agar kebakaran tersebut dapat dipadamkan lebih cepat dengan air hujan. Ratusan rumah yang terletak di Kelurahan Duri Selatan hangus dilalap api dari sekitar pukul 17.00 WIB. Dinas Kebakaran tiba dengan 39 unit kendaraan pemadam kebakaran sekitar setengah jam kemudian. Lokasi kebakaran yang terletak di pemukiman padat menyebabkan petugas mengalami kendala untuk keluar masuk jalan raya dalam mengambil pasokan air untuk memadamkan kebakaran. Seorang petugas pemadam kebakaran mengaku bahwa pihaknya belum menerima data secara rinci sehingga tidak diketahui mengenai korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut. Seorang warga RT 07/RW 05 Emo menuturkan bahwa kebakaran berlangsung dengan cepat dan menghanguskan tempat tinggalnya dengan sekejap. "Saya tidak sempat menyelamatkan barang. Saya hanya bisa menyelamatkan jiwa saya," kata Emo. Sementara itu, warga RT 03/07 Edi mengemukakan bahwa kebakaran bisa terjadi begitu cepat antara lain karena ada tiupan angin yang kencang sehingga dapat terus melalap dengan sekejap rumah-rumah lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007