Sleman (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewacanakan mengadakan angkutan penghubung anter jemput atau "Shuttle" menuju objek wisata Taman Tebing Breksi di Kecamatan Prambanan untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan  yang datang menggunakan bus besar.

"Jalan menuju Taman Tebing Breksi cukup menanjak dan tidak terlalu lebar, ini berbahaya bagi kendaraan besar seperti bus, apalagi bila sampai berpapasan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Sudarningsih, di Sleman, Sabtu.

Dia, merencanakan membangun lahan parkir kendaraan besar yang memadai sebelum naik ke perbukitan di kawasan Taman Tebing Breksi untuk transit bus besar.

"Setelah kendaraan parkir, wisatawan kemudian diantarkan naik ke perbukitan dengan menggunakan shuttle, supaya bus tidak naik karena memang cukup berbahaya. Rencana Lahan parkir seluas 9.000 meter per segi," katanya.

 Sudarningsih mengatakan, lahan yang akan digunakan untuk lahan parkir itu sebelumnya direncanakan oleh provinsi untuk membangun rumah sakit internasional. Hanya saja, karena di atas lahan dilewati kabel listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) rencana itu batal dan akan dimanfaatkan Pemkab Sleman untuk lahan parkir.

"Kunjungan wisatawan ke Taman Tebing Breksi cukup tinggi, bahkan dalam satu hari saat liburan bisa mencapai 10.000 pengunjung," katanya.

Ia mengatakan, di kawasan Taman Tebing Breksi juta terdapat mobil jip wisata yang jumlahnya 30 unit dan dikelola koperasi.

"Mobil jip itu biasaya disewa pengunjung untuk berkeliling di objek wisata yang ada di puncak Prambanan tersebut," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017