Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia meminta Rumah Pintar Pemilu yang tersebar di seluruh Tanah Air agar dijadikan sebagai wisata edukasi bagi masyarakat.

"Rumah pintar pemilu tidak hanya fokus pada seputar Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif, atau Pemilihan Presiden namun juga dapat dijadikan wisata edukasi bagi anak didik terutama pemilih pemula," kata anggota Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih KPU RI Wahyu Setiawan di Pariaman, Sumbar, Sabtu, saat peresmian Rumah Pintar Pemilu.

Sebagai daerah yang memiliki Visi dan Misi menjadikan kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama keberadaan rumah pintar pemilu dinilai potensial.

"Konsep yang diciptakan yaitu bagaimana KPU dan pemerintah daerah mengajak anak didik terutama pemilih pemula mau membaca buku yang tersedia dan menggali informasi terkait pemilu," tambahnya.

Selain membantu dan mendorong pendidikan politik bagi anak didik, hal tersebut juga upaya menanamkan serta membiasakan budaya membaca di kalangan pelajar.

Sementara itu Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan rumah pintar pemilu cukup strategis diterapkan kepada anak didik untuk memberikan pendidikan politik.

"Nantinya para anak didik di setiap satuan pendidikan khususnya pemilih pemula dijadwalkan mengunjungi rumah pintar pemilu, sehingga mereka mengetahui, dan memahami secara mendalam," jelas dia.

Sebelum penerapan rumah pintar pemilu sebagai wisata edukasi ujar dia, pihak KPU setempat terlebih dahulu diminta siap di segala bidang untuk memberikan pelayanan terbaik bagi anak didik.

Adanya sarana sosialisasi di bidang audio visual, buku-buku dan lainnya yang tersedia di rumah pintar pemilu memudahkan kinerja KPU dalam menyosialisasikan pemilu kepada masyarakat.

"KPU harus bisa memfungsikan sarana rumah pintar pemilu semaksimal mungkin, sehingga masyarakat terutama pemilih pemula pun lebih mudah menangkap dengan cara tersebut," ujarnya.

Terkait penerapannya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) diminta berkoordinasi dengan setiap sekolah agar menyesuaikan jadwal kunjungan, namun dianjurkan di luar jam pelajaran.

(T.KR-IFT/B/H014/H014) 30-09-2017 16:19:38

Pewarta: Irfan Taufik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017