"Ada seratus warga yang mengungsi karena rumahnya kebanjiran akibat irigasi jebol," kata Jajang (33) warga yang terdampak banjir di Kampung Kalapanunggal, Desa Puspasari, Kecamatan Puspahiang, Jumat.
Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Puspahiang menyebabkan saluran irigasi jebol, kemudian airnya masuk ke pemukiman penduduk.
Ia menyampaikan, sebelumnya terdengar suara gemuruh air, warga kaget melihat air yang mengalir deras di luar rumah, kemudian banyak yang berteriak meminta tolong.
"Saat melihat ke luar rumah ternyata air begitu deras, seperti banjir bandang, warga kaget dan berteriak meminta pertolongan," kata Jajang.
Jajang bersama warga lainnya berupaya menyelamatkan diri ke tempat lebih aman ketika air mulai memasuki rumahnya.
Menurut dia, saat ini warga yang mengungsi sekitar seratus orang, dan terdapat beberapa rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir.
"Sekarang warga ada yang mengungsi ke rumah saudaranya, ada juga yang di masjid," katanya.
Warga lainnya yang juga mengungsi, Omas (54) mengatakan, sementara masih mengungsi karena air masih mengalir ke pemukiman warga.
Omas berharap, pemerintah segera memperbaiki irigasi dan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir akibat irigasi jebol.
"Kami harap pemerintah segera memperbaiki irigasi, supaya air tidak meluap ke pemukiman," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017